Bisnis.com, JAKARTA--Muktamar ke-VIII PPP di Surabaya secara aklamasi menyepakati Romahurmuziy menjadi Ketua Umum parati belambang Ka'bah tersebut.
Keputusan tersebut disetujui oleh muktamirin dari 26 Dewan Parwakilan Wilayah (DPW) di seluruh Indonesia.
Romahurmuziy menyatakan menerima penunjukkan dirinya sebagai Ketum PPP. Menurutnya, keputusan tersebut merupakan keinginan para muktamirin yang berarti tidak bergantung pada satu atau kelompok orang di PPP.
"PPP kembali ke khittah, memilih ketua umum secara musyawarah mufakat," ujarnya dalam pidato setelah dipilih aklamasi, di Hotel Empire Palace, Surabaya, Kamis (16/10/2014), seperti disiarkan MetroTv.
Dia berjanji akan berusaha menyatukan pihak yang bertikai di PPP, termasuk mengajak ketua umum lama Suryadharma Ali memajukan partai ke depan.
Menurut Romy, panggilan Muhammad Romahurmuziy, PPP adalah partai politik yang lahir pada awal era Orde Baru dan selama era tersebut PPP selalu berada dalam posisi tiga besar.
Namun, setelah era reformasi, posisi PPP terus merosot dan saat ini berada di posisi kesembilan dari 10 partai politik di DPR..
Mantan Sekretaris Jenderal DPP PPP itu menegaskan bahwa PPP ke depan harus diperbaiki untuk menjadi partai besar kembali.
"Untuk membangun PPP, harus dibangun dengan kebersamaan kader," katanya.
Dia mengaskan PPP ke depan harus dikelola dengan manajemen yang didasarkan oleh lima akhlakul karimah dari para sahabat Nabi Muhammad SAW.
Ketua Komisi IV DPR periode 2009-2014 ini menyadari tantangan PPP ke depan tidak ringan sehingga harus dikelola secara maksimal dan cerdas.
Hal-hal yang sudah baik di PPP akan diperbaiki, sedangkan hal-hal yang masih kurang baik akan diperbaiki.
Setelah menyampaikan sambutan, para peserta muktamar segera mengumandangkan shalawat nabi sebagai ucapan syukur atas terpilihnya Romy.
"Bahkan kami akan upayakan tidak ada perbedaan antara kubu Koalisi Merah Putih dengan Koalisi Inbdonesia Hebat," tegasnya.