Bisnis.com, JAKARTA– Federal Reserve masih mencari taktik untuk meningkatkan harga di tengah perlambatan perekonomian global, penurunan harga komoditas, dan upah pekerja yang flat, yang memberikan sinyal inflasi turun menuju zona berbahaya.
Seperti dilansir Bloomberg, Sabtu (11/10/2014), The Fed membutuhkan strategi nyata untuk mencapai inflasi yang lebih tinggi setelah sempat turun tipis dari target 2% dalam 28 bulan berturut-turut.
Saat ini, Federal Open Market Committee (FOMC) lebih fokus bagaimana menaikkan harga setelah sebelumnya menaruh perhatian besar pada angka tenaga kerja di Amerika Serikat.
“Inflasi yang terlalu rendah menjadi isu nyata kembali,” ungkap mantan Gubernur The Fed Laurence Meyer, seperti dikutip Bloomberg.