Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Kapal minyak berbendera Vietnam menghilang dalam pelayaran dari Singapura menuju pelabuhan Quang Tri di Vietnam dan dikhawatirkan telah dibajak, menurut badan pemantau pembajakan, Selasa (7/10/2014).
Dugaan itu dilakukan di tengah kecemasan maraknya kembali kasus perompakan kapal di perairan Asia Tenggara.
Terjadi putus kontak dengan kapal MT Sunrise 689 sesaat setelah kapal itu bertolak dari Singapura, Kamis lalu, menurut Pusat Pelaporan Perompakan Biro Maritim Internasional.
Kantor Berita nasional Vietnam VNA mengatakan bahwa kapal milik perusahaan perkapalan di pelabuhan Hai Phong di Vietnam utara itu mengangkut 5.266 ton minyak bersama 18 awak kapal.
"Nasib awak kapal dan kapal itu belum diketahui," kata Pemantau Pembajakan yang berpusat di Kuala Lumpur dengan meminta kapal-kapal yang melintas di kawasan tersebut agar mencari serta melaporkan keberadaannya.
Asia Tenggara sejak tahun ini menjadi daerah yang kerap dilanda pembajakan kapal, khususnya di Selat Malaka yang menghubungkan Malaysia, Indonesia dan Singapura.
Kejadian itu mengembuskan kekhawatiran bahwa jalur pelayaran yang sibuk dan selama berabad-abad dihantui pembajakan -- kembali menghadapi masalah perompakan yang pernah ditekan pada dasawarsa lalu oleh Angkatan Laut regional.
Pembajakan akhir-akhir ini menimpa kapal minyak yang muatannya dikuras serta dipindahkan ke kapal lain.
Tidak ada laporan kekerasan yang mematikan dalam kejadian tersebut.
Media Vietnam mengatakan bahwa pihak berwenang telah meminta bantuan dari negara-negara Malaysia, Indonesia dan Singapura.