Bisnis.com, KIEV - Presiden Ukraina Petro Poroshenko menginstruksikan pemerintah untuk mempertimbangkan sementara menutup perbatasan Ukraina dengan Rusia guna menghentikan "intervensi"nya dalam urusan negara bekas Soviet yang bersandar ke Barat itu.
Instruksi penutupan perbatasan ini dikeluarkan Kamis (25/9/2014) waktu setempat.
Penutupan sementara pos pemeriksaan di perbatasan negara Ukraina dengan Federasi Rusia dilakukan terhadap mobil-mobil, lalu lintas laut, dan lalu lintas pejalan kaki.
"Sekitar 2.000 kilometer [1.200 mil] perbatasan tanah dengan tetangga timur laut raksasa Ukraina bisa ditutup jika perlu.”
Keputusan itu dikeluarkan sehubungan dengan lanjutan intervensi dari Federasi Rusia dalam urusan internal Ukraina.
Selain itu, Kiev dan sekutu Baratnya menuduh Rusia mengirimkan pasukan elit dan senjata berat seperti rudal permukaan-ke-udara ke timur Ukraina untuk membantu pemberontakan separatis bersenjata pro-Kremlin yang diluncurkan pada April.
Rusia dengan tegas membantah tuduhan dan menolak citra satelit NATO yang dimaksudkan untuk menunjukkan pasukannya di Ukraina sebagai rekayasa, yang dirancang untuk mendukung ekspansi blok militer terhadap asrama-nya.
Satu sumber keamanan senior memberikan perintah yang biasanya dirancang oleh Dewan Keamanan Nasional dan Pertahanan Ukraina pada akhir Agustus, untuk membatasi perjalanan lintas batas masa depan untuk layanan kereta api dan penumpang penerbangan.
Sumber tersebut mengatakan bahwa lalu lintas "akan jauh lebih mudah untuk mengontrol".
Seorang juru bicara untuk layanan perbatasan negara Ukraina mengatakan, tidak ada langkah-langkah keamanan tambahan di dalamnya dam belum pernah diambil dan bahkan mobil masih bisa lewat di sepanjang puluhan perlintasan perbatasan yang menghubungkan kedua negara.
Ukraina "telah menutup pos-pos pemeriksaan yang telah lama berada di bawah serangan pemberontak dan pihak Rusia perbatasan," kata juru bicara Andriy Kucherov melalui telepon.
"Sisa dari perbatasan Ukraina-Rusia beroperasi seperti sebelumnya."