Bisnis.com, MANILA – Presiden Filipina Benigno Aquino mengatakan Filipina sebaiknya tidak terus bertikai dengan China terkait sengketa perebutan wilayah Laut China Selatan mengingat hubungan perdagangan kedua negara tersebut amat erat.
Menurutnya, Filipina kini dapat lebih menguasai diri untuk tidak memperkeruh suasana. Akibat pertikaian tersebut, China kini ragu-ragu untuk meneruskan kerjasama dagang. Terlebih lagi, beberapa waktu lalu masyarakat Filipina ramai-ramai turun ke jalan menuntut penutupan pabrik China yang beriperasi di negara tersebut.
“Tentu ini menjadi perhatian kita semua, tapi setidaknya China harus memikirkan bahwa mereka harus tumbuh [melalui aktivitas ekspor]. Sulit bagi mereka menutup jalur dagang dengan Filipina,” kata Aquino di Manila, Rabu (24/9).
Seperti diketahui, aktivitas ekspor-impor merupakan nadi pertumbuhan ekonomi Negeri Tembok Raksasa. China dinilai harus memastikan keberlanjutan kerjasama dagang dengan berbagai negara, mengingat saat ini negara tersebut sedang menghadapi keterpurukan pasar properti.
Adapun China merupakan rekan dagang utama Filipina, mengambil porsi 19% dari total transaksi perdagangan Filipina pada 2013. Di sisi lai, perdagangan dengan Filipina hanya terhitung 1% dari seluruh transaksi perdagangan China.