Bisnis.com, MANILA – Pemerintah Filipina memutuskan untuk meningkatkan aktivitas perdagangan di pasar utang, untuk membuka jalan bagi penetapan harga yang lebih kompetitif antara pembeli dan penjual.
Bendahara Negara Filipina Rosalia de Leon mengatakan melalui keputusan ini, diharapkan negara tersebut dapat meningkatkan likuiditas pasarnya, dengan tujuan memicu aktivitas ekonomi negara.
“Peningkatan aktivitas perdagangan di pasar utang akan menambahkan setidaknya 800 miliar peso atau setara US$18 miliar pada likuiditas,” ungkap Rosalia di Manila, Selasa (23/9).
Nantinya, pemerintah Filipina akan memperbolehkan lembaga asuransi negara, Government Service Insurance System (GSIS), lembaga penjaminan sosial Social Security System (SSS) dan insitusi bebas pajak lainnya untuk mulaitrading di pasar utang bulan depan.
Diharapkan kegiatan ini akan mereduksi alokasi biaya pinjaman oleh pemerintah, yang sempat mencapai rekor tertinggi karena pembiayaan militer dan pelayanan sosial-ekonomi.
Saat ini, Presiden Benigno Aquino tengan menunggu keputusan Kongres atas pengajuan bujet negaranya untuk 2015 sebesar 2,61 triliun pesom naik 15% dari bujet tahun ini.
“Ini merupakan kabar baik agar kami dapat meningkatkan likuiditas pada portofolio,” kata Presiden GSIS, Robert Vergara.