Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Kota Patalassang Segera Dimulai

Rencana pembangunan kota baru Patalassang-Moncong Loe, Sulawesi Selatan, akan segera memasuki tahapan pematangan lahan dan pembangunan infrastruktur dasar ke kawasan tersebut.
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo/JIBI
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo/JIBI
Bisnis.com, MAKASSAR - Rencana pembangunan kota baru Patalassang-Moncong Loe, Sulawesi Selatan, akan segera memasuki tahapan pematangan lahan dan pembangunan infrastruktur dasar ke kawasan tersebut.
 
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menjelaskan dalam waktu dekat pihaknya akan segera melakukan pemetaan wilayah untuk melakukan pematangan lahan maupun  pembebasan tahap awal.
 
Menurutnya, dalam rencana awal tersebut Pemprov Sulsel bakal bekerjasama dengan Persatuan Real Estate Indonesia (REI) untuk membangun kawasan permukiman serta sejumlah fasilitas pendukung lainnya.
 
"Koordinasi kita lakukan bersama REI dan tentunya dengan pemerintah pusat karena ini merupakan penyangga dari konsep kawasan Mamminasata," katanya, Rabu (17/9/2014).
 
Adapun, perencanaan kota baru Patalassang-Moncong Loe seluas 3.500 hektar, sebagai penyangga strategis Kota Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar (Mamminasata) yang diproyeksikan mampu menampung hingga 300.000 jiwa.
 
Lokasi kota baru Patalassang-Moncong Loe berjarak 14 kilometer dari Kota Makassar dan 17 kilometer dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
 
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPP REI Eddy Hussy mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dan bahkan telah membuat kesepakatan dengan Pemprov Sulsel terkait perencanaan pembangunan kota baru tersebut.
 
"Rencana ini sejalan dengan rencana REI yang akan terus mendorong pembangunan kota baru sebagai bentuk antisipasi kepadatan kota-kota besar di Indonesia," katanya.
 
Menurut Eddy, setelah pemerintahan baru telah terbentuk diharapkan bisa segera mendukung realisasi pembangunan kota baru Patallassang-Moncong Loe.
 
Selain itu, lanjutnya, REI juga memasukkan Kota Makassar sebagai salah satu kota pengembangan hunian vertikal untuk segmen rumah susun sederhana milik (rusunami).
 
Dimasukkannya Makassar lantaran tingkat kepadatan kota ini telah mencapai lebih dari 1,5 juta jiwa serta harga lahan yang terus melambung tinggi.
 
"Khusus di Makassar, rusunami bahkan bisa dikembangkan dengan KLB hingga 10 karena kondisi geografisnya aman dari gempa. Tapi untuk tahap awal kita dorong KLB-nya antara 3 sampai 5," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Amri Nur Rahmat
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper