Bisnis.com, SINGAPURA – Penjualan rumah pribadi Singapura kembali jatuh pada Agustus, menegaskan dampak negatif tingginya harga properti negara tersebut belum memudar.
Data yang dipublikasikan Urban Redevelopment Authority (URA) pada Senin (15/9) menunjukkan penjualan rumah pribadi pada Agustus adalah 432 unit atau turun 43% dari periode yang sama tahun sebelumnya saat para pembangun dapat menjual 756 unit, sekaligus turun 15% dari penjualan bulan sebelumnya.
“Jatuhnya penjualan properti juga merupakan salah satu dampak panjang kebijakan pemerintah yang ditetapkan Juni 2013 lalu, yang menigkatkan restriksi pinjaman terhadap pendapatan,” ungkap laporan URA seperti dikutip oleh Reuters.
Penjualan rumah pribadi Singapura menurun setiap tahunnya. Sebelum penjualan jatuh menjadi 756 unit pada Agustus 2013 dan 432 unit pada Agustus 2014, penjualan pada Agustus 2012 mencapai 1.427 unit.
Negeri Merlion menghadapi keterpurukan sektor properti sejak awal tahun ini. Kombinasi sektor properti dan penurunan produktivitas sektor manufaktur mendorong negara tersebut tumbuh 0,1% pada kuartal II dari kuartal sebelumnya, lebih tinggi dari estimasi sejumlah analis yang memprediksikan terjadinya kontraksi.
Meski sektor properti masih menjadi kekhawatiran pemerintah, pemulihan global terutama Amerika Serikat, China, dan Eropa mendorong permintaan atas ekspor Singapura.