Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Tembakau: Boyolali Terima DBHCHT Rp10 Miliar

Kabupaten Boyolali menerima dana bagi hasil cukai dan hasil tembakau (DBHCHT) Rp10 miliar yang selanjutnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, SEMARANG - Kabupaten Boyolali menerima dana bagi hasil cukai dan hasil tembakau (DBHCHT) Rp10 miliar yang selanjutnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur.

DBHCHT itu diterima dari Kementerian Keuangan dengan peningkatan Rp3 miliar dibandingkan tahun lalu hanya Rp7 miliar.

Dirham, Kepala Bagian Perekonomian Setda Boyolali mengatakan besaran DBHCHT selalu berbeda setiap tahun, tergantung cukai yang tersedia dan volume hasil komoditas.

"Dana akan digunakan untuk pembangunan irigasi tersier, pembelian alat pendeteksi penyakit akibat asap rokok, juga pembangunan infrastruktur pendukung produksi tembakau," ujarnya dalam keterangan pers, Jumat (12/9/2014).

Lebih lanjut, dana tersebut juga akan dialokasikan untuk meningkatkan kualitas bahan baku, pembinaan industri, pembinaan lingkungan sosial, sosialisasi ketentuan aturan serta pemberantasan barang kena cukai ilegal.

Dirham menguraikan di Kabupaten Boyolali terdapat total luas lahan komoditas tembakau 4.000 hektare terdiri dari 3.000 Ha tembakau rajang dan 1.000 Ha tembakau asepan.

Terpisah, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Rembang Maryono optimistis produktivitas bisa mencapai 2 ton per Ha, dipengaruhi kualitas tanaman yang cenderung lebih baik dibandingkan produksi 2013.

"Harapannya ada komunikasi yang baik antara petani, asosiasi, dan pengawas lapangan sehingga produksinya tidak tercampur daerah lain dan tetap jadi andalan ekspor."

Sementara produksi di Kendal mengalami penurunan dan menyebabkan anjloknya harga jual tembakau di wilayah ini.

Kepala Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kendal Sri Purwati mengatakan target lahan tanam tahun ini 4.000 Ha namun hanya terealisasi 3.887 Ha.

"Kalau secara umum, rencana dari Pemprov Jateng turun, realisasi tanam tembakau tahun ini juga turun."

Namun, penurunan produktivitas di Kendal masih akan tertutup dari hasil panen di wilayah produksi lain seperti Rembang, Temanggung, juga Boyolali sehingga BDHCHT tahun ini diharapkan sama bahkan melebihi penerimaan tahun sebelumnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper