Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia memperkirakan kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat the Federal Reserve dilakukan bertahap sehingga dampak terhadap pasar keuangan Indonesia akan terbatas.
BI melihat kemungkinan Fed Fund Rate naik hingga 137,5 basis poin sepanjang 2015, yang mulai terjadi pada kuartal II atau kuartal III atau lebih cepat dari perkiraan awal.
Namun, the Fed mungkin akan mengerek suku bunga acuan 25 bps dalam setiap fase kenaikan.
"Tentu ini bergantung pada kondisi Amerika Serikat yang saat ini masih dalam pemulihan sehingga langkah-langkah agresif dihindari," kata Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Solikin M Juhro, seusai Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (11/9/2014).
BI mencermati perekonomian AS terus tumbuh, didukung oleh kegiatan produksi manufaktur dan konsumsi yang dalam tren meningkat walaupun secara struktural masih lemah, termasuk tingkat partisipasi tenaga kerja dan produktivitas yang masih menurun.
Solikin mengatakan karena itu, dampak terhadap pasar keuangan RI mungkin terbatas.
Sebagai gambaran, hingga Agustus 2014, aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan Indonesia mencapai US$14,4 miliar yang menurut BI ditopang oleh persepsi positif terhadap prospek ekonomi domestik.