Bisnis.com, Brussels—Uni Eropa menunda pemberlakuan sanksi tambahan bagi Rusia seiring dengan meningkatnya ekspektasi bahwa gencatan senjata bakal mengendurkan tensi ketegangan krisis di Ukraina.
Penundaan tersebut juga berlaku terhadap sanksi tambahan yang meliputi larangan pengaksesan perusahaan publik Rusia dari pasar modal Eropa.
Kesepakatan genjata yang dimulai pada Jumat (5/9) yang lalu langsung mengerek naik prospek berakhirnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Konflik geopolitik tersebut setidaknya menewaskan 3.000 orang dan memperburuk hubungan Negeri Beruang Merah itu dengan negara ‘barat.
“Penundaan ini akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. Mungkin, kami membutuhkan waktu untuk menganalisis sejauh mana implementasi gencatan senjata,’ ungkap Herman van Rompuy, Presiden Komisi Uni Eropa di Brussels, Selasa (9/9).
Namun, pihaknya berkomitmen untuk melanjutkan implementasi sanksi tambahan, jika akhirnya kesepakatan perdamaian telah dicapai kedua belah pihak.Tetapi, sekali lagi, terangnya, semua itu bergantung dengan kondisi di lapangan.
Sebelumnya, Amerika dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi ekonomi untuk pertama kalinya akibat aksi aksi Rusia yang mencaplok Krimea. Tidak mau kalah dengan AS dan sekutunya, Rusia juga langsung menutup keran impor makanan dari AS, Uni Eropa, Norwegia, dan Kanada.