Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABUPATEN MALANG Bangun Tempat Penampungan Susu Rp2,8 Miliar

Pemkab Malang, Jawa Timur, melalui Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan, membangun tempat penampungan susu (TPS) senilai Rp2,8 miliar guna mendukung produksi susu di wilayahnya.
Populasi sapi perah di Kabupaten Malang saat ini sebanyak 93.000 ekor lebih. /Bisnis
Populasi sapi perah di Kabupaten Malang saat ini sebanyak 93.000 ekor lebih. /Bisnis

Bisnis.com, MALANG - Pemkab Malang, Jawa Timur, melalui Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan, membangun tempat penampungan susu (TPS) senilai Rp2,8 miliar guna mendukung produksi susu di wilayahnya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, Sujono, mengatakan TPS tersebut dibangun di empat titik di kabupaten Malang yakni  kecamatan Jabung, Wajak, Kalipare, dan kecamatan Lawang.

“TPS akan kita bangun dalam waktu dekat dan dilengkapi alat pendingin,” kata Sujono, Minggu (7/9/2014).

Menurutnya, empat wilayah tersebut memiliki peternakan sapi perah dengan populasi yang cukup besar dengan produksi susu segar sebesar  600-800 liter per hari di setiap desa, sehingga perlu didukung dengan adanya TPS untuk menampung produksi susu dari peternak. Setiap TPS akan dibangun dengan dana sebesar Rp700 juta dan memiliki daya tampung hingga 2.500 liter.

“Harapannya pembangunan TPS bisa selesai pada akhir tahun ini,” jelas dia.Keberadaan TPS ini diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan peternak. Selain itu, meningkatkan produksi susu segar di wilayah tersebut dinas peternakan juga memberikan bantuan sapi masing-masing 100 ekor di kecamatan Lawang, 30 ekor di Wajak, 30 ekor di Tumpang dan 25 ekor di kecamatan Poncokusumo.

Populasi sapi perah di Kabupaten Malang saat ini sebanyak 93.000 ekor lebih. Belum lama Pemkab juga melakukan penyuntikan vaksin antikeguguran untuk mempercepat populasi sapi perah.

Ketua Bidang Usaha Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jawa Timur, Sulistiyanto, mengatakan pihaknya mendukung pembangunan TPS oleh pemerintah daerah (pemda) terkait melalui dana dari APBD.

“Hanya saja pembangunan TPS tersebut dilakukan di wilayah yang menjadi sentra produksi susu baru dengan tambahan populasi sapi baru pula,” ujar Sulistiyanto.

Karena jika pembangunan TPS dilakukan di wilayah dengan kapasitas produksi dan jumlah populasi yang relatif tetap, apalagi di derah yang selama ini peternak banyak menyetorkan produksi susunya ke koperasi unit desa (KUD) maka akan dikuatirkan terjadi penyusutan susu yang disetor ke KUD.

“Kalau TPS yang dilengkapi dengan alat pendingin tersebut dibangun di daerah yang menjadi penghasil susu baru dan belum ditampung oleh koperasi maka keberadaannya akan bermanfaat,” tambah dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Sofi’I
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper