Bisnis.com, BANDA ACEH - Sri Lestari, perempuan penyandang paraplegi memulai perjalanannya menuju Jakarta dari Banda Aceh, Minggu (7/9/2014). Perjalanannya dilepas oleh Walikota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal dan Kepala Dinas Sosial Aceh Bukhari.
Ini merupakan perjalanan kedua perempuan 41 tahun asal Klaten, menggunakan sepeda motor modifikasi. Sri memulai perjalanan ini di titik 0 km, Sabang pada Jumat (5/9/2014). Sebelumnya, pada tahun lalu, Sri melakukan perjalanan dari Jakarta ke Bali.
Adapun, sepanjang perjalanan Sri akan mengunjungi banyak keluarga yang memiliki anggota keluarga difabel. Tujuannya adalah berbagai cerita dan memotivasi sesama difabel.
"Alasan saya sederhana, memotivasi. Masih banyak difabel yang tidak memiliki akses, bahkan keluar rumah. Melalui perjalanan ini, saya ingin menyadarkan banyak pihak, terutama pemerintah untuk mulai membangun fasilitas pendukung bagi para difabel," ujar Sri.
Dalam perjalanannya, Sri menyebutkan akan ditemani oleh lima orang di antaranya adik, satu orang pembantu pengemudi, serta tiga orang dari organisasi Bumi Hijau yang mendokumentasikan perjalanannya.
Lebih lanjut, Sri menuturkan, total difabel di Indonesia saat ini mencapai paling tidak 10% dari jumlah penduduk. Kendati demikian, masih banyak fasilitas pendukung di hampir seluruh kota yang belum memadai.
"Contohnya transportasi saya hingga saat ini belum bisa naik bis sendiri. Tapi setiap tahun saya juga melihat perkembangan fasiitas pendukung meski lambat. Di Banda Aceh juga sudah ada badan jalan khusus untuk difabel yang menggunakan kursi roda, di kantor walikota sudah ada, juga di Museum Tsunami, walaupun jalannya agak curam untuk saya," lanjut Sri.
Syaraf bagian bawah badan Sri tak lagi berfungsi sejak dia mengalami kecelakaan pada usia 23 tahun. Adapun, setelah mendapatkan motor modifikasi, dia kembali bisa beraktifitas. Saat ini , Sri aktif di UCP Roda untuk Kemanusiaan.
Selain tim pendamping, dalam perjalanan Sri juga akan dikawal oleh beberapa komunitas pengendara motor, di antaranya Ikatan Motor Indonesia (IMI), Dissability Motor Club (DMC), TVS Motor Club, dan Motor Nusantara.
Sri memproyeksi sampai di Monumen Nasional, Jakarta pada 11 atau 12 Oktober 2014. "Saya ingin bertemu Pak Jokowi, agar ke depan Indonesia lebih banyak memiliki fasilitas pendukung bagi kami par difabel," pungkasnya.
Pelepasan Sri menuju Jakarta sekaligus menjadi ajang pemberian bantuan kursi roda kepada 41 orang difabel cerebral palsy.