Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gencatan Senjata Ukraina-Rusia Belum Pasti, Pasar Kembali Bergejolak

Ketidakpastian terkait penyelesaian krisis geopolitik yang melibatkan Ukraina dan Rusia menyebabkan kondisi pasar keuangan dilanda turbulensi.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

BIsnis.com, KIEV - Ketidakpastian terkait penyelesaian krisis geopolitik yang melibatkan Ukraina dan Rusia menyebabkan kondisi pasar keuangan dilanda turbulensi.

Pasalnya, Presiden Ukraina Petro Poroschenko sempat mengumumkan bahwa dirinya sepakat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melakukan genjatan senjata.

Akibat komentar tersebut, saham global dan mata uang emerging markets langsung meroket.

Namun, tak lama setelah komentar itu dipublikasikan, Poroschenko merevisi pernyataannya dengan menyebutkan kesepakatan gencatan senjata itu ‘tidak permanen’.

Sebaliknya, juru bicara Putin mengutarakan bahwa tidak ada kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan kedua pemimpin negara itu.

“Tampaknya, pasar kebingungan dengan kesepakatan gencatan senjata itu. Kontradiksi pernyataan  Putin dengan Poroschenko dapat memberikan efek negative terhadap popularitas Poroschenko di Ukraina,” kata Otilia Dhand, analis Teneo Intelligence di London, Kamis (4/9/2014).

Sebagaimana diketahui, investor cukup sensitif dengan perkembangan krisis di Ukraina, konflik paling buruk selama lebih dari dua dekade terakhir di negara bekas Uni Soviet ini.

Belum lagi, ketegangan yang terus memanas di Ukraina juga memicu Eropa untuk mengetatkan dosis sanksinya kepada Rusia.

Setelah kesepakatan gencatan senjata itu diumumkan, indeks saham Jerman-DAX- menguat 1,5%, dan langsung meluncur turun 0,9% ketika Poroschenko merevisi pernyataannya. Hal yang sama juga terjadi pada UX, indeks saham Ukraina yang terpacu 5% sebelum ditutup dengan kenaikan hanya 1%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper