Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Filipina Kuartal II Tumbuh 6,4%

Ekonomi Filipina tumbuh 6,4% pada kuartal II dari periode yang sama tahun sebelumnya, terkerek oleh peningkatan investasi yang berdampak langsung pada menurunnya jumlah pengangguran negara tersebut.

Bisnis.com, MANILA – Ekonomi Filipina tumbuh 6,4% pada kuartal II dari periode yang sama tahun sebelumnya, terkerek oleh peningkatan investasi yang berdampak langsung pada menurunnya jumlah pengangguran negara tersebut.

Ekonom Credit Suisse Group AG, Santitam Sathirathai menyampaikan pertumbuhan Fiilipina merupakan bukti perubahan struktural dapat berdampak positif pada tren pertumbuhan ekonomi.

“Yang berikutnya menjadi pertanyaan para investor adalah apakah pertumbuhan positif ini akan terus berlanjut,” kata Sathirathai di Manila, Kamis (28/8/2014).

Data yang dirilis Otoritas Statistik Filipina juga menunjukkan lonjakan industri manufaktur dan ekspor, sejalan dengan ambisi Presiden Benigno Aquino untuk menggenjot pertumbuhan negaranya menjadi 7,5% pada tahun ini.

Aktivitas manufaktur tumbuh 10,8% pada Juli, sedangkan belanja konsumen meningkat 5,3%.

Bank sentral Bangko Sentral ng Pilipinas pun telah berupaya menekan inflasi yang berada di level tinggi selma tiga tahun terakhir dengan menaikkan tingkat suku bunga.

Adapun nilai pertumbuhan 6,4% ini berada di atas estimasi ekonom yaitu kenaikan 6,1%. Pada kuartal sebelumnya Filipina tumbuh 5,6%.

UPAYA AQUINO

Hingga masa habis jabatan tiba 2016, Presiden Aquino berharap ia dapat mengangkat pertumbuhan ekonomi bahkan setelah masa kepemimpinannya.

Dalam sebuah wawancara dengan televisi lokal belum lama ini, ia menyampaikan sedang mempertimbangkan untuk mengubah beberapa konstitusi ke lembaga berwenang yang menghambat upayanya.

Sebelum rilis data PDB, putra bekas Presiden Filipina Corazon Aquino ini berjanji untuk menarik lebih banyak investasi dan membangun kerja sama perdagangan saat melaksanakan kunjungan negara ke Jerma, Prancis, dan Spanyol September ini.

Menteri Perencanaan Ekonomi Arsenio Balisacan menyampaikan pemerintah optimistis dapat mencapai target pertumbuhan 7,5%.

“Namun kami sadar para pelaku pasar menunggu sinyal positif lain, khsuusnya yang berkaitan dengan sektor publik, belanja infrastruktur, dan konsumsi barang-barang non-durable,” kata Balisacan pascapengumuman PDB.

Data yang sama menunjukkan harga konsumen naik 4,9% pada Juli, laju paling cepat sejak Oktober 2011. Inflasi sempat menyentuh nilai tertinggi saat badai Haiyan menghambat pengiriman ke luar negeri.

Bank sentral menaikkan tingkat suku bunga menjadi 3,75% pada Juli dari level terendah sebelumnya. Sepanjang tahun ini bank sentral telah dua kali meningkatkan rasio cadangan bank.

Saat ini Filipina sedang mewaspadai timbulnya konflik Laut China Selatan dengan negar atetangganya, China. Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Negeri Panda meletakkan rig minyaknya di wilayah yang masih disengketakan.

Pekan lalu Aquino mengaku sebuah kapal milik China telah masuk ke wilayah zona ekonomi eksklusifnya, yang diketahui mengandung minyak namun belum dieksplorasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor :
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper