Bisnis.com, JAKARTA— Hampir 200 orang awak kabin Malaysia Airlines dilaporkan mengundurkan diri setelah dua tragedi dasyat menghantam maskapai itu dalam enam bulan ini.
Manajemen Malaysia Airlines mengatakan alasan pengunduran diri itu karena para awak kabin khawatir dengan keselamatan mereka. Padahal, maskapai milik pemerintah Malaysia itu memiliki rekor keselamatan yang sangat bagus, menurut manajemen perusahaan itu sebagaimana dikutip situs telegraph.co.uk, Kamis (28/8/2014).
"Menyusul tragedi MH17, muncul aksi pengunduran diri namun jumlah itu kini mulai menurun hingga ke level yang bisa diterima,” menurut pernyataan Malaysia Airlines.
Disebutkan banyak dari mereka yang mundur akibat tekanan keluarga setelah terjadi tragedi MH17 dan MH370, menurut dokumen itu.
Tragedi MH17 terjadi setelah pesawat tersebut ditembak jatuh di wilayah Ukraina. Sedangkan tragedi MH370 terjadi saat pesawat tersebut hilang dan belum ditemukan hingga kini setelah pesawat itu terbang dari Malaysia menuju China.
Selain ditinggal ratusan stafnya, Malaysia Airlines kini terengah-engah menghadapi ketatnya persaingan. Sebelum dua tragedi itu saja Malaysia Airlines sudah merugi hingga US$1,3 miliar selama tiga tahun terakhir.