Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS UKRAINA: Rusia Bantah Kiev Serang Konvoi Militer

Kementerian Pertahanan Rusia membantah pasukan Ukraina telah menghancurkan konvoi militer Rusia Jumat malam waktu setenpat di wilayahnya, dan menyatakan tidak ada pasukan militer yang telah menyeberangi perbatasan ke Ukraina timur.
 Tank militer Rusia melaju di jalan dari Sevastopol ke Simferopol/Reuters
Tank militer Rusia melaju di jalan dari Sevastopol ke Simferopol/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan Rusia membantah pasukan Ukraina telah menghancurkan konvoi militer Rusia Jumat malam waktu setenpat di wilayahnya, dan menyatakan tidak ada pasukan militer yang telah menyeberangi perbatasan ke Ukraina timur.

"Tidak ada konvoi militer Rusia yang melintasi perbatasan Rusia-Ukraina baik pada malam hari atau siang hari," kata Kementerian Pertahanan, seperti dikutip Antara, Sabtu (16/8/2014).

Di sisi lain, Ukraina pada waktu yang sama mengatakan pihaknya telah menghancurkan bagian dari konvoi militer Rusia yang menyeberang ke wilayahnya dalam serangan yang telah mengirimkan ketegangan lintas perbatasan meroket.

NATO menuduh Rusia terlibat aktif dalam "destabilisasi" Ukraina timur, di mana separatis pro-Kremlin telah berjuang melawan Kiev selama empat bulan.

Kedua negara juga terlibat perdebatan selama berhari-hari saat Moskow mengatakan konvoi Rusia yang membawa bantuan untuk kota terkepung yang dikuasai pemberontak namun Kiev mencurigai bisa menjadi "Kuda Troya" untuk memberikan bantuan militer kepada pemberontak.

Kekhawatiran bahwa bentrokan perbatasan bisa tumpah menjadi perang habis-habisan antara Kiev dan Moskow mengirim pasar saham utama jatuh di seluruh Eropa dan Amerika Serikat.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan kepada Perdana Menteri Inggris David Cameron bahwa artileri pemerintah telah menghancurkan "bagian besar" dari konvoi kecil militer yang memasuki negara itu, kata presiden dalam satu pernyataan.

Uni Eropa menuntut agar Rusia "segera menghentikan segala bentuk permusuhan perbatasan, khususnya untuk aliran senjata, penasihat militer dan personil bersenjata ke wilayah konflik, dan untuk menarik pasukannya dari perbatasan."

Presiden Prancis Francois Hollande menyerukan Rusia untuk menghormati integritas teritorial Ukraina dan agar kedua pihak berupaya untuk meredakan ketegangan "yang sangat tinggi", sementara Inggris memanggil duta besar Moskow untuk "mengklarifikasi" situasi dan juru bicara Cameron mengatakan Rusia perlu menunjukkan "kemauan untuk menemukan solusi damai bagi konflik".

Moskow menolak tuduhan bahwa pihaknya mengirim perangkat keras militer, dan ini adalah penolakan terbaru dari tuduhan Barat bahwa pihaknya menyalurkan senjata kepada separatis pro-Rusia yang meluncurkan pemberontakan terhadap Kiev pada April.

Di sisi lain, Kepala NATO Anders Fogh Rasmussen mendukung laporan-laporan serangan Rusia "setelah media Inggris mengatakan telah melihat konvoi sekitar 20 kendaraan menyeberangi perbatasan."

"Itu hanya menegaskan fakta bahwa kita melihat aliran lanjutan senjata dan pejuang dari Rusia ke Ukraina timur," katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Nurbaiti
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper