Bisnis.com, LONDON—Lelehan gletser di Antartika akibat pemanasan global berisiko meningkatkan level permukaan air lebih cepat dibandingkan estimasi sebelumnya, terutama di wilayah perkotaan antara lain New York dan Shanghai.
Riset yang dilakukan oleh Potsdam Institute for Climate Impact Research menunjukkan melelehnya es di Antartika akan meningkatkan level permukaan air laut hingga 37 cm (14,6 inci) pada abad ini, jika gas rumah kaca terus tumbuh.
“Ini merupakan risiko besar, kadar peningkatannya cukup besar. Ilmu pengetahuan harus lebih pasti dalam menggambarkan ketidakpastian alam yang ada,” kata Anders Levermann, Ketua Riset Potsdam Institute for Climate Impact Research di Berlin, Rabu (13/8).
Menurutnya, perhatian serupa juga harus dilakukan oleh pemerintah terkait, khususnya di kota-kota besar hal itu juga berlaku untuk kota-kota besar sehingga dapat memasukkan risiko tersebut dalam tata ruang kotanya.
Hasil lembaga riset tersebut terkait peningkatan permukaan air laut lebih tinggi dari proyeksi yang dikeluarkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change.
“Riset awal mengindikasikan berkontribusi signifikan dalam jangka panjang. Tetapi, menarik semua bukti secara bersama mengukuhkan bahwa Antartika dapat berpengaruh dominan terhadap kenaikan level permukaan air laut,” ungkap Levermann.
Sementara itu, National Aeronautics and Space Administration (NASA) juga memperkirakan kawasan Amundsen Sea memiliki cukup banyak air untuk meningkatkan level permukaan air laut dunia 4 kaki (1,2 meter) dan lelehnya gletser pada Mei akan sulit untuk dicegah.