Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TRAGEDI MAS MH17: PBB Serukan Hentikan Pertempuran, Penyelidikan Terhambat Kondisi Keamanan

Penyelidikan mengenai jatuhnya Pesawat MH17 milik Malaysia Airlines di kawasan Ukraina yang berbatasan dengan Rusia terhambat kondisi keamanan yang rentan di lokasi kecelakaan di Ukraina Timur tersebut.
 Puing Pesawat Malaysia MH-17
Puing Pesawat Malaysia MH-17

Bisnis.com, NEW YORK – Penyelidikan mengenai jatuhnya Pesawat MH17 milik Malaysia Airlines di kawasan Ukraina yang berbatasan dengan Rusia terhambat kondisi keamanan yang rentan di lokasi kecelakaan di Ukraina Timur tersebut.

"Meskipun jatuhnya pesawat tersebut merupakan kejahatan perang, penyelidikan yang menyeluruh, efektif, independen dan tak memihak diperlukan untuk menentukan fakta dan kondisi kejadian ini," kata Ivan Simonovic, Asistten Sekretaris Jenderal PBB Urusan Hak Asasi Manusia, Jumat (8/8/2014) waktu setempat ketika di memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan PBB mengenai situasi saat ini di Ukraina Timur.

Namun demikian, Simonovic menjelaskan saat ini penyelidikanmasih berlangsung, yang dipimpin oleh warganegara Belanda.

Dia menggarisbawahi bahwa mengetahui situasi keamanan yang mudah berubah di lokasi kecelakaan terus menghambat para penyelidik, kendati ada zona gencatan senjata yang diumumkan oleh Pemerintah Ukraina di sekitar daerah tersebut.

"Mendesak untuk menghentikan pertempuran dan dan mengamankan lokasi kecelakaan," kata Simonovic.

Dia menambahkan bahwa pada saat yang sama ada kebutuhan pertanggung-jawaban bagi mereka yang terlibat dalam kejahatan perang, pelanggaran serius hukum kemanusiaan internasional, dan pelanggaran nyata terhadap hukum hak asasi manusia, sebagaimana didokumentasikan oleh temuan Misi Pemantau PBB.

Pesawat Boeing 777 milik Malaysia Airlines jatuh pada 17 Juli di Ukraina di dekat perbatasan Rusia, dan menewaskan semua 298 orang di dalamnya.

Empat ahli Australia dan Belanda pada Kamis (31/7) pekan lalu sampai ke lokasi kecelakaan di Ukraina Timur, kata Misi Pemantau Organisasi bagi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE).

Pertempuran antara pasukan Pemerintah Ukraina dan gerilyawan pro-kemerdekaan di wilayah tersebut telah menghalangi para penyelidik internasional sampai ke lokasi kecelakaan.

Pemerintah Ukraina pada Senin (4/8) mengatakan misi penyelidikan internasional menunjukkan "dekompresi ledakan sangat besar" sebagai kemungkinan penyebab bencana setelah penyelidikan mengenai isi kotak hitam.

Dekompresi ledakan berarti badan pesawat itu tiba-tiba pecah berkeping-keping, sehingga tak ada peluang bagi penumpang untuk selamat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Nurbaiti
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper