Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bertemu Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Balai Kota untuk membicarakan masalah perkembangan ekonomi, termasuk perkembangan perekonomian di Ibu Kota.
Agus Marto datang ke Balai Kota didampingi oleh staf-stafnya, sedangkan Jokowi ditemani oleh Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dalam pertemuan tersebut.
"Tadi bicara soal Jakarta dan nasional, seperti apa yang sudah dilakukan dengan program e-audit kita. Juga soal transaksi non cash," ucap Jokowi di Balai Kota, Kamis (7/8/2014).
Jokowi menjelaskan, program transaksi non cash yang telah coba diterapkan di DKI sejak setahun yang lalu sedang dibahas agar dapat menjadi sebuah gerakan nasional.
Gubernur DKI yang juga presiden terpilih itu menilai pemerintahan yang bersih adalah pemerintahan yang melaksanakan transaksi pembayaran non cash.
Ke depannya, transaksi non cash di Ibu Kota tidak hanya berlaku untuk pembayaran skala besar, namun juga berlaku dalam pembayaran skala kecil.
"Tidak hanya masalah yang berkaitan dengan pembayaran kontraktor dan yang besar-besar saja. Yang kecil-kecil juga kita urus supaya non cash, tapi masih perlu waktu," lanjut Jokowi.
Untuk perekonomian nasional, Mantan Wali Kota Kota Solo itu menyebutkan keduanya membahas masalah neraca perdagangan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Walaupun Jokowi dan Agus Marto membicarakan APBN, Jokowi membantah pembicaraan tersebut untuk bekalnya kelak saat resmi menjabat presiden.
"Enggak, ini tadi saya yang bertanya satu-satu mengenai nasionalnya. Tapi, ke sini tadi intinya berkaitan dengan transaksi non cash," pungkasnya.
Adakah pembicaraan lainnya? Sepertinya hanya Jokowi dan Agus Marto yang bisa menjawab.