Bisnis.com, NEW DELHI – Saat kampanye pemilihan umum India Mei lalu, Narendra Modi dituduh memiliki sikap antipati terhadap umat Islam.
Tuduhan ini berdasarkan rekam jejak Modi saat menjadi Kepala Menteri Gujarat. Pada 2002, dia dianggap lalai dalam menangani kerusuhan etnis di negara bagian tersebut yang menyebabkan 700 lebih umat Islam tewas.
Namun, tuduhan ini tidak menghalangi dia terpilih menjadi perdana menteri setelah partainya memenangi pemilu pada Mei lalu. Sebagai pemimpin India, dia hendak berupaya menghapus tuduhan tersebut, salah satunya dengan mengucapkan selamat Idul Fitri kepada umat Islam di negeri itu.
“Selamat Idul Fitri!” kata Modi, Selasa (29/7/2014) sebagaimana dikutip The Times of India.
“Semoga hari baik ini memperkuat ikatan perdamaian, persatuan, dan persaudaraan seluruh bangsa,” lanjutnya.
Umat Islam di India memang baru merayakan Idul Fitri pada Selasa, tidak seperti di negara lainnya, termasuk Indonesia, yang merayakan hari kemenangan itu pada Senin.
Hal ini terjadi setelah pertemuan Komite Hilal Ruyat yang diketuai Maulana Mufti Mohammed Mukkaram, Imam Besar Masjid Fatehpuri, Senin, yang mengumumkan Idul Fitri jatuh keesokan harinya atau Selasa (29/7/2014).
