Bisnis.com, BANGKOK—Baht, mata uang Thailand, mencetak kenaikan selama 5 pekan berturut-turut menyusul suntikan modal investor yang mencapai US$2 miliar ke pasar obligasi lokal.
Data Bloomberg menunjukkan baht menguat 0,8% dari pekan lalu menjadi 31,88 per dolar pada 9.39 di Bangkok. Investor global telah menjadi pembeli obligasi Negeri Gajah Putih ini selama 20 hari terakhir, menaikkan kepemilikan utangnya hingga US$5,3 miliar.
Pada saat yang sama, investor global juga mengucurkan dana segar ke ekuitas Thailand senilai US$700 juta.
“Aliran dana yang masuk ke pasar obligasi lokal merupakan alasan utama penguatan baht. Kebanyakan investor cukup optimistis tentang prospek ekonomi Thailand,” ucap Kampon Adireksombat, ekonom Tisco Securities co. di Bangkok, Jumat (25/7).
Sementara itu, Pridiyathorn Devakula, mantan Menteri Keuangan dan penasihat pemimpin junta militer mengungkapkan ekonomi Thailand yang sempat tergelincir pada kuartal I/2014, berpotensi terdongkrak ke kisaran 5%-6% menyusul intervensi militer dalam pemerintahan.
Yield obligasi yang jatuh tempo April 2024 melorot 6 basis poin atau 0,06% menjadi 3,77% pada pekan ini. Capaian tersebut merupakan penurunan terbesar selama 2 bulan terakhir.