Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Riau Harus Tegas Cegah Kebakaran Hutan

Pemerintah Provinsi Riau diminta tegas dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan yang setiap tahun menjadi bencana asap hingga ke wilayah sekitarnya.
Kebakaran hutan. Pemprov Riau harus tegas mencegahnya.
Kebakaran hutan. Pemprov Riau harus tegas mencegahnya.

Bisnis.com, PEKANBARU—Pemerintah Provinsi Riau diminta tegas dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan yang setiap tahun menjadi bencana asap hingga ke wilayah sekitarnya.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan kebakaran hutan dan lahan terus terjadi setiap tahun di Riau. Padahal, seluruh semua pihak sudah mengupayakan pencegahan agar bencana asap tidak kembali terjadi.

Sutopo menuturkan modus yang dilakukan oleh pelaku pembakaran hutan cenderung sama setiap tahunnya. Pelaku membakar area yang jauh dari pemukiman saat musim kering, dengan menyulut api pada ranting dan ban bekas yang sudah dipotong-potong dan diberi minyak.

“Kelompok yang membakar melalui koperasi yang bekerja sama dengan kepala adat dan lurah kemudian mengajukan surat keterangan tanah per 2 hektare,” katanya Kamis (24/7/2014).

Menurutnya, sekitar 70% kebakaran hutan dan lahan di Riau terjadi di luar kawasan hutan, dan 99% dilakukan dengan sengaja. Kepolisian sendiri menyebutkan motif pembakaran tersebut adalah ekonomi, karena ada pelaku yang mendapat imbalan Rp500.000-Rp750.000 untuk 10 hektare yang dibakar.

Pada 23 Juli 2014, satelit Terra dan Aqua mencatat 286 titik panas di Sumatra, dan 160 diantaranya ada di Riau. Kabupaten Rokan Hilir menjadi wilayah yang memiliki titik panas terbanyak hingga 94, kemudian enam di Rokan Hulu, empat di Indragiri Hilir, 16 di Pelalawan, 12 di Indragiri Hulu, delapan di Bengkalis, 9 di Dumai, 7 di Kuansing, serta masing-masing dua di Siak dan Kampar.

“Asap akibat kebakaran hutan dan lahan itu juga telah mengakibatkan jarak pandang di Pelalawan hanya 2 kilometer dan di Rengat 5 kilometer,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper