Bisnis.com, WASHINGTON - Amerika Serikat Senin (21/7/2014) mengutuk serangan akhir pekan terhadap satu pos pemeriksaan perbatasan Mesir yang meninggalkan 21 tentara tewas, dan bersumpah menjaga dukungan untuk keamanan Mesir.
"Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga korban, dan berharap untuk pemulihan cepat kepada mereka yang luka," kata juru bicara Wakil Departemen Luar Negeri AS Marie Harf dalam satu pernyataan mengenai serangan itu, yang terjadi di dekat gurun perbatasan Mesir dengan Libya yang bergolak.
"Mesir yang sejahtera dan dinamis membutuhkan keamanan lingkungan dan stabilitas, dan Amerika Serikat terus mendukung upaya pemerintah Mesir untuk melawan ancaman terorisme di Mesir sebagai bagian dari komitmen kami dalam kemitraan strategis antara kedua negara kita."
Militer Mesir mengatakan kelompok gerilyawan menembakkan senapan mesin dan granat roket menyerang satu pos pemeriksaan perbatasan pada Sabtu, menewaskan 21 tentara di salah satu serangan terbesar terhadap pasukan keamanannya dalam beberapa tahun terakhir.
Serangan di daerah gurun 630 kilometer (390 mil) barat ibu kota Kairo itu juga menyebabkan 4 tentara terluka, kata militer dalam sebuah pernyataan, menyalahkan serangan itu pada "teroris."
Para gerilyawan telah meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan sejak Presiden Mohamed Moursi dari kubu Islam digulingkan pada Juli 2013, ketika tentara berjuang untuk memadamkan pemberontakan Islam yang telah menewaskan puluhan tentara dan polisi, terutama di Semenanjung Sinai yang berbatasan dengan Israel dan Jalur Gaza Palestina.
Pernyataan Harf terjadi setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry tiba di Kairo untuk misi menengahi gencatan senjata antara Israel dan gerakan Hamas Palestina di Jalur Gaza.