Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya tahun ini akan lebih memperketat kependudukan untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah penduduk pendatang yang biasanya bertambah usai musim Lebaran berakhir.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan Pemkot Surabaya sudah memerintahkan jajaran musyawarah pimpinan kecamatan (muspika) agar tidak dengan mudah mengeluarkan Kartu Identitas Penduduk Musiman (Kipem) kepada para pendatang dari luar Surabaya.
Risma meminta agar jajarannya teliti terhadap keperluan warga pendatang tersebut.
"Kami tidak semudah itu mengeluarkan Kipem, dan sudah disepakati uuntuk memperketatnya, terutama untuk tempat-tempat kos, daerah sekitar terminal, stasiun dan pelabuhan," ujarnya usai memimpin Apel Kesiapan Pelaksanaan Angkutan Lebaran Terpadu 2014, di Balai Kota Surabaya, Senin sore (21/7/2014).
Pemkot Surabaya melalui Satuan Polisi Pamong Praja akan sering menggelar sweeping di rumah-rumah kos termasuk kawasan bekas lokalisasi Dolly.
Hal itu dilakukan untuk meminimalisir adanya para pekerja seks komersil yang datang lagi ke Surabaya, apalagi sejak 5 titik lokalisasi di Surabaya dilarang beroperasi.
"Yang agak sulit dikontrol biasanya yang datang jalur darat, tapi kami tetap mewaspadai kos-kosan," imbuhnya.
Risma menambahkan, saat malam Takbir nanti, pihaknya juga menghimbau agar petugas baik Linmas, Satpol PP, dan petugas keamanan lainnya ikut mengamankan dan menindak warga Surabaya yang melakukan Takbir keliling di tengah kota.
"Kami tidak memperbolehkan, tapi kalau di kampung-kampung saja boleh. Kalau di jalan tidak boleh, karena untuk meminimalisir adanya gesekan antar warga," imbuhnya.