Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS UKRAINA: Uni Eropa Tambah Sanksi Terhadap Moskwa

Para pemimpin Uni Eropa sepakat memperkuat sanksi terhadap Moskwa terkait krisis Ukraina, termasuk langkah untuk menghukum perusahaan-perusahaan Rusia yang dikaitkan dengan tindakan di Kiev.

Bisnis.com, BRUSSELS - Para pemimpin Uni Eropa sepakat memperkuat sanksi terhadap Moskwa terkait krisis Ukraina, termasuk langkah untuk menghukum perusahaan-perusahaan Rusia yang dikaitkan dengan tindakan di Kiev.

Langkah yang diumumkan beberapa saat setelah Washington menambah saksi, akan menyasar "individu atau kesatuan yang secara aktif menyediakan dukungan keuangan atau materi kepada pembuat kebijakan Rusia yang bertanggung jawab pada aneksasi Krimea atau ketidakstabilan di Ukraina timur, menurut pernyataan itu.

Ke-28 pemimpin itu, yang bertemu dalam sebuah pertemuan untuk membahas krisis dan mengisi jabatan tertinggi Uni Eropa, juga sepakat untuk menunda investasi baru di Rusia yang akan dilakukan oleh Bank Investasi Eropa (EIB) dan Bank Rekonstruksi dan Pembangunan Eropa (EBRD).

Sanksi-sanksi ini memperluas cakupan perusahaan-perusahaan Rusia yang berhubungan erat dengan Kremlin, sebuah langkah yang telah ditentang oleh banyak negara anggota yang memiliki hubungan ekonomi yang kuat dengan Rusia.

Hingga kini, Uni Eropa telah menarget 72 tokoh Rusia dan Ukraina dengan larangan visa dan pembekuan aset, berdasarkan apa yang dikenal sebagai langkah "Tahap 2", tanpa menargetkan kesatuan yang lebih besar.

Uni Eropa telah terpecah atas apakah akan mengadopsi kebijakan garis keras yang dianjurkan oleh AS, dengan beberapa negara anggota, seperti Italia dan Jerman, khawatir akan membahayakan hubungan ekonomi utama dengan Moskow.

Jerman dan Prancis telah memimpin upaya Uni Eropa untuk membangkitkan gencatan senjata Ukraine dengan harapan dapat menghindarkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia.

Kanselir Jerman Angela Merkel sebelumnya mengatakan bahwa Moscow telah gagal untuk memenuhi tuntutan Uni Eropa agar Moskow memangkas pasokan dan dukungan untuk pemberontak pro-Kremlin.

Pihak-pihak baru yang telah menjadi target akan didaftar pada akhir bulan Juli, menurut pernyataan tersebut, demikian menurut laporan AFP.


Baca juga:

Pesawat Malaysia Airlines Tertembak di Ukraina, 295 Tewas

Pesawat Malaysia Airlines MH-17 Tertembak: Pemerintah Ukraina dan Militan Saling Tuding

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor :
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper