Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Sepakati Usulan Mesir untuk Gencatan Senjata di Gaza

Amerika Serikat menyambut baik usulan Mesir untuk mengakhiri konflik yang merebak antara Israel dan Hamas di Gaza.
 Suasana di Palestina usai serangan udara Israel
Suasana di Palestina usai serangan udara Israel

Bisnis.com, WASHINGTON - Amerika Serikat menyambut baik usulan Mesir untuk mengakhiri konflik yang merebak antara Israel dan Hamas di Gaza.

Usulan gencatan senjata itu diharapkan mulai berlaku Selasa, dan pemerintah Mesih telah menyatakan pihaknya bersedia menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi delegasi Israel dan Palestina untuk pembicaraan setelah gencatan senjata mulai berlaku.

"Kami menyambut seruan Mesir untuk gencatan senjata dan berharap ini akan mengarah pada pemulihan ketenangan sesegera mungkin," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jan Psaki, dalam sebuah pernyataan.

Psaki menjelaskan Menteri Luar Negeri AS John Kerry telah "sangat terlibat dalam percakapan" dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, para pejabat Mesir dan Presiden Palestina Mahmud Abbas.

“Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk bekerja dengan mereka dan para mitra regional kami untuk menemukan resolusi untuk situasi yang berbahaya dan tidak stabil ini,” ujar Psaki. Pertemuan para menteri luar negeri Arab di Kairo menyerukan semua pihak untuk menerima usulan gencatan senjata itu.

Namun demikian, Hamas, telah tampil untuk menolak ide dengan juru bicaranya mengatakan, bahwa kelompok itu tidak akan menerima gencatan senjata tanpa kesepakatan yang lengkap untuk mengakhiri permusuhan.

Setidaknya, 186 warga Palestina telah tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza pada saat konflik memasuki hari kedelapan.

Israel mengatakan serangan udara dilakukan dalam menanggapi tembakan roket Hamas pada kota-kota negara yahudi itu, yang sebagian besar telah dicegat keluar dari langit oleh sistem anti rudal AS Iron Dome sehingga tidak menyebabkan kematian.

Para pejuang Gaza menembakkan roket-roket ke Israel untuk membalas serangan-serangan tentara Israel di wilayahnya, yang menimbulkan banyak korban baik gerilyawan dan warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan.

Masyarakat internasional mengutuk serangan-serangan membabibuta tentara Israel dan menuding negara yahudi itu melanggar hukum kemanusiaan dan berbagai hukum internasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper