Bisnis.com, JAKARTA—Pelaksanaan kampanye pilpres 2014 dinilai sebagai kampanye paling buruk dalam sejarah pemilu di Indonesia.
Kepala Pusat Penelitian Politik (P2P) LIPI Ikrar Nusa Bhakti menilai pilpres 2014 adalah puncak terburuk pelaksanaan kampanye terburuk dari sejak pemilu pertama tahun 1955.
“Kampanye pemilu tahun ini adalah yang terburuk sepanjang sejarah Indonesia. Segala cara dihalalkan,” ujarnya di Jakarta, Selasa (15/7/2014).
Dia mengemukakan sejumlah bukti buruknya pelasksanaan kampanye dalam pilpres kali ini. Di antaranya, banyaknya kampanye hitam yang dijual kandidat, bahkan dengan mempekerjakan tim professional untuk melaksanakan kampanye hitam.
Selain itu, masing-masing kubu menghalalkan segala cara untuk mendulang suara, menggunakan isu SARA, hingga penggunaan bahasa yang tidak sopan untuk menghujat satu calon. “Ini kemunduran bagi bangsa kita. Mudah-mudahan hanya satu kali ini saja terjadi,” harapnya.
Dia mengatakan meski kedua kubu capres-cawapres berperilaku tidak patut dalam kampanye, justru masyarakat tidak terpancing. Media sosial dan kedewasaan masyarakat telah membuat kampenye hitam dan perilaku buruk dalam berkampanye tidak terlalu berpengaruh.
Ikran berharap kedewasaan masyarakat itu bisa terus dipupuk dan dipertahankan, dengan memberikan contoh berpolitik yang santun.