Bisnis.com, JAKARTA--Peneliti dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) Philips J. Vermonte memprediksi akan ada perubahan dalam partai pendukung koalisi pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.
Pasalnya, dari hasil exit poll CSIS-Cyrus Network pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla lebih unggul sebesar 45,17% dibandingkan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Radjasa 42,15%.
"Saya kira akan ada anggota koalisi pendukung Prabowo-Hatta yang akan menyebrang ke PDIP apabila Jokowi-JK menang," ujarnya saat konferensi pers di kantornya Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2014).
Phillips menanggapi revisi Undang-Undang MPR, DPR, DPD, DPRD (UU MD3). UU tersebut sebelumnya memberikan porsi pada pemenang Pilpres untuk menjadi pimpinan DPR RI.
Dalam pembahasan muncul usulan bahwa tidak mutlak pemenang Pilpres menjadi pimpinan DPR.
UU tersebut akan membuat DPR menjadi terfragementasi. Dia menduga partai koalisi pendukung pasangan nomer urut 1 bisa jadi bergeser menyebrang partai pemenang karena politik di Indonesia sangat dinamis.
"Kalau koalisi pencalonan presiden ini berlanjut di DPR artinya akan menjadi semakin rumit, kursi 2 kubu hampir sama. Lagipula pemerintah baru ini berbeda dengan sebelumnya sehingga akan jadi mudah pencalonan," katanya.
Partai yang akan menyebrang, lanjutnya, memang dibutuhkan oleh partai pemenang. Apabila Jokowi-JK menang maka anggota koalisi partai Gerindra akan menyebrang dan itu sangat dibutuhkan bagi PDIP, sebaliknya jika Prabowo-Hatta menang maka partai PDIP akan menyebrang partai Gerindra.
"Berdasarkan pengalaman partai kita sangat pragmatis. 1-2 partai yang menyebrang akan menambah kekuatan di parlemen," terang Phillips.