Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI ASIA: Kekuatan 2,5 Kali Lipat AS

Chief Economist DBS Bank David Carbon mengatakan dalam kurun waktu 2008-2012, Asia-10 bertumbuh signifikan saat AS, Jepang, dan Eropa cenderung stagnan dan menggeser semua ke Asia.
Data yang dilansir dari riset DBS menunjukkan sebagian besar negara di Asia berhasil menjaga pertumbuhannya dalam kurun waktu 25 tahun. /BISNIS.COM
Data yang dilansir dari riset DBS menunjukkan sebagian besar negara di Asia berhasil menjaga pertumbuhannya dalam kurun waktu 25 tahun. /BISNIS.COM

 

Bisnis.com, SINGAPURA - Chief Economist DBS Bank David Carbon mengatakan dalam kurun waktu 2008-2012, Asia-10 bertumbuh signifikan saat AS, Jepang, dan Eropa cenderung stagnan dan menggeser semua ke Asia.

 

"Pengaruh Asia-10 untuk menggerakkan pertumbuhan global 2,5x lebih kuat dibandingkan dengan AS saat ini," kata Carbon Jumat (4/7/2014).

 

Asia-10 adalah China, India, Indonesia, Korea Selatan, Hong Kong, Taiwan, Vietnam, Filipina, Singapura, dan Malaysia.

 

Carbon memaparkan kekuatan tersebut datang dari gabungan dari pertumbuhan dan kecepatan. Secara ukuran AS dan Asia tak berbeda jauh dengan produk domestik bruto (PDB) senilai US$16 triliun per tahun.

 

Dilihat dari kecepatan AS diperkirakan bertumbuh 2,5% per tahun. Dengan demikian permintaan baru yang tercipta di AS ada di kisaran US$400 miliar tiap tahun sedangkan Asia-10 dengan kisaran pertumbuhan 6,25% per tahun bakal mencetak permintaan baru hingga US$1 triliun.

 

Meski kecepatan pertumbuhan ekonomi Asia-10, terutama China diperkirakan melambat. Carbon mengatakan hal itu takkan berpengaruh besar pada kekuatan Asia-10 dalam menggerakkan ekonomi global.

 

Data yang dilansir dari riset DBS menunjukkan sebagian besar negara di Asia berhasil menjaga pertumbuhannya dalam kurun waktu 25 tahun.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper