Bisnis.com, SINGAPURA – Harga rumah Singapura jatuh ketiga kalinya pada kuartal periode April-Juni, terdorong oleh ketatnya pemberian kredit.
Ini merupakan masa kejatuhan harga rumah terpanjang dalam lima tahun terakhir.
Data kuartal-an yang dirilis Urban Redevelopment Authority (URA) Singapura, Selasa (1/7) menunjukkan harga rumah pribadi Singapura jatuh 1,1% pada kuartal yang berakhir 30 Juni, menyusul kejatuhan 1,3% pada kuartal sebelumnya.
Manajer Chesterton Singapore Pte, perusahaan konsultan real estat Singapura, Donald Han mengatakan harga rumah pada kuartal terakhir berkembang di bawah harapan.
“Harga merosot sejak pengetatan kredit rumah ditetapkan tahun lalu,” kata Donald Han di Singapura, Selasa (1/7/2014).
Pada Juni lalu, Singapura membatasi jumlah individu yang dapat mengakses kredit rumah, dan menetapkan pajak dan uang muka yang lebih tinggi.
Sejak 2009, pemerintah Singapura juga mengampanyekan pada masyarakatnya untuk bersama-sama mengendalikan spekulasi harga properti, atas kekhawatiran melambungnya harga di negara dengan harga rumah tertinggi kedua di Asia.
“Harga rumah akan turun total 8% sepanjang tahun ini,” ungkap Donald Han, yang merupakan hail temuan Chesterton Singapore Pte.
Data yang sama juga menunjukkan harga apartemen jatuh 1,5% di distrik-distrik utama Singapura, menyusul kejatuhan harga sebesar 1,1% pada kuartal pertama tahun ini.
Di pinggir kota Singapura, harga apartemen jatuh 1,1%, setelah jatuh 0,1% pada kuartal sebelumnya.
Adapun kredit rumah tumbuh 7,6% per Mei, merupakan pertumbuhan dalam laju paling lambat sejak Juni 2007.