Bisnis.com, LONDON--Dua menteri Inggris menyalahkan pemimpin UE yang secara diam-diam menominasikan Jean-Claude Juncker sebagai Kepala Dewan Komisi UE.
Salah satu diantaranya bahkan menyebut pemimpin UE sebagai pengecut sehari setelah pemilihan di Brussels, Sabtu (28/6/2014), karena mengambil keputusan.
Sebelumnya, sebanyak 26 negara anggota UE memilih Juncker, yang mengalahkan PM Inggris David Cameron yang hanya didukung oleh PM Hungaria Viktor Oban.
Cameron sendiri menjanjikan akan mengadakan referendum domestik pada 2017 yang menentukan apakah Inggris akan meninggalkan UE atau tidak, apabila terpilih lagi pada pemilu tahun depan.
"Sebagai hasil kepengecutan dari pemimpin lain kemarin, mereka harus lebih keras lagi meyakinkan publik Inggris agar UE dipercaya membawa agenda reformasi yang layak," ujarnya, seperti dikutip Reuters.
Di sisi lain, Menteri Pertahanan Philip Hammond juga mengkritisi keputusan itu.
"Saya sangat kecewa Eropa mengambil keputusan ini, yang di belakang layar menyatakan dukungan atas kecemasan Inggris namun tidak berdiri tegas pada hari pemilihan," katanya.