Bisnis.com, BANGUI, Republik Afrika Tengah - Hampir 50 orang dilaporkan tewas dalam tiga hari dalam bentrokan sektarian baru di Republik Afrika Tengah.
Bentrokan tersebut dipicu oleh pembunuhan 17 warga Muslim di sebuah kamp di wilayah Bambari tengah pada Senin oleh sekelompok lelaki bersenjata yang mengaku sebagai anggota milisi Kristen yang dikenal sebagai anti-balaka.
"Hampir 50 orang tewas sejak Senin selama bentrok di wilayah Bambari dan desa-desa sekitarnya," kata petugas dari pasukan Uni Afrika MISCA kepada AFP seperti dikutip Antara.
Pasukan penjaga perdamaian mengatakan terjadi serangkaian baku tembak di kawasan tersebut menyusul aksi pembantaian itu.
"Selain serangan-serangan yang ditujukan pada warga sipil dan pembakaran rumah-rumah, juga terjadi bentrokan yang tampak seperti serangan terkoordinasi oleh kelompok bersenjata baik dari milisi Kristen maupun Muslim," kata petugas yang menolak disebutkan namanya itu.
Republik Afrika Tengah menghadapi kerusuhan selama lebih dari setahun sejak kelompok pemberontak Seleka yang mayoritas Muslim mengambil alih kekuasaan lewat kudeta, menyebabkan terjadinya serangkaian bentrokan dengan milisi Kristen.
Bentrokan tersebut telah mengakibatkan puluhan ribu orang tewas dan sekitar seperempat jumlah penduduk atau sekitar 4,5 juta orang mengungsi.
Bambari, wilayah di mana pemberontak Seleka mendirikan markas baru mereka, berada di bawah pengawasan ketat pasukan Prancis dari misi Sangaris dan pasukan penjaga perdamaian Afrika dari MISCA, meski mereka tidak mampu mencegah terjadinya bentrokan.