Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasca Gempa Alaska 8,0 SR, Tingkat Peringatan Tsunami Diturunkan

Pusat Peringatan Tsunami Nasional AS pada Senin (23/6) menurunkan tingkat peringatan tsunami menjadi awas tsunami, setelah gempa bumi dengan kekuatan 8,0 pada Skala Richter mengguncang Kepulauan Aleutian di Alaska.
 Lokasi gempa di wilayah Alaska/wcatwc.arh.noaa.gov/created YUS
Lokasi gempa di wilayah Alaska/wcatwc.arh.noaa.gov/created YUS

Bisnis.com, SAN FRANCISCO - Pusat Peringatan Tsunami Nasional AS pada Senin (23/6) menurunkan tingkat peringatan tsunami menjadi awas tsunami, setelah gempa bumi dengan kekuatan 8,0 pada Skala Richter mengguncang Kepulauan Aleutian di Alaska.

Pusat tersebut menyatakan gelombang tsunami kurang dari 18 centimeter.

Kepulauan Aleutian dikenal wilayah yang jarang penduduk, dan laporan media yang sampai di San Francisco mengatakan tak ada laporan mengenai korban jiwa.

Peringatan tsunami mulanya dikeluarkan buat daerah pantai Alaska dari Nikolski sampai Attu setelah gempa bumi mengguncang wilayah 23 kilometer di sebelah tenggara Pulau Little Sitkin dengan kedalaman 114 kilometer pada pukul 12.53 waktu siang hari Alaska (Selasa, pukul 03.53 WIB).

Peringatan awas tsunami dikeluarkan untuk daerah pantai dari Unimak Pass sampai Nikolski.

US Geological Survey (USGS) menyatakan gempa tersebut adalah akibat dari keretakan pada kemiringan normal dengan kedalaman sedang.

Di tempat gempa tersebut, lempengan Pasifik bergerak ke arah utara di bawah lempengan Amerika Utara dengan jarak sekitar 59 milimeter per tahun.

Pusat gempa bumi, yang diduga terdapat di dalam lempengan Pasifik, adalah wilayah yang secara seismik aktif, dengan 26 peristiwa gempa 7,0 pada Skala Richter atau lebih kuat yang telah terjadi dalam jarak 250 kilometer sejak 1900.

Banyak peristiwa, sebagaimana diperlihatkan oleh USGS, meliputi gempa dengan kekuatan 8,4 Skala Richter pada 1906, 8,7 pada Skala Richter pada 1965 dan 7,9 Skala Richter pada 1996. (ant/yus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper