Bisnis.com, KALTENG -- Reduksi Emisi Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD+) menggelar “Art 4 Earth Expo” atau pameran seni bagi bumi dengan tema “Pesta Pakat Mahaga Petak Danum” yang menampilkan berbagai karya kreatif siswa di 10 sekolah dasar hingga atas.
Pameran kegiatan sekolah yang memuat nilai-nilai pelestarian lingkungan hidup dan pelestarian hutan ini dilaksanakan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 19–21 Juni 2014.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Siun Jarias menjelaskan dalam press release resmi, Senin (23/6/2014) bahwa program ini dirancang untuk membangun karakter cinta lingkungan sejak usia dini.
Pada akhirnya, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik, membentuk paradigma dan perilaku masyarakat pada pelestarian alam, budaya dan kearifan lokal serta pembangunan yang berkelanjutan, melalui pembelajaran terkait budaya lokal dalam menjaga hutan.
“Tahun 2011-2014, program ini telah disosialisasikan ke 185 sekolah dan dihadiri oleh 1000 peserta yang terdiri dari kepala sekolah, pengawas sekolah, guru, komite, kades/sekdes, dan perwakilan dinas pendidikan dan BLH serta dinas kesehatan dari seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Kalteng,” jelas Penanggung jawab program Sekolah Hijau REDD+ Aulia Wijiasih.
“Expo kali ini pun diikuti dengan seri kegiatan pelatihan di sejumlah kabupaten yang telah menandatangani MoU Kabupaten Percontohan Pelaksanaan REDD+,” lanjutnya.
Program yang telah dilangsungkan sejak tahun 2011 ini didukung penuh oleh Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Provinsi Kalimantan Tengah bersama Badan Pengelola REDD+ (BP REDD+) dan mitra Lembaga Swadaya Masyarakat lainnya.
“Kami ingin melibatkan dunia pendidikan untuk berpartisipasi dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip pembangunan hutan yang berkelanjutan,” urai Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, Sipet Hermanto.
“Prinsip-prinsip tersebut adalah pembangunan ekonomi yang adil, pelestarian lingkungan hidup, pengembangan ketahanan sosial, serta penguatan kearifan lokal dan keanekaragaman budaya,” tambahnya.
Bendahara Komite SDN 4 Menteng, Palangkaraya, Rudiyanti menjelaskan bahwa konsep pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan yang dikembangkan melalui program ini meliputi pertama penyempurnaan kebijakan sekolah yang propembangunan berkelanjutan.
Kedua, penyempurnaan program pendidikan dan pembelajaran yang mengutamakan pembentukan nilai-nilai yang mengedepankan kultur lokal, pelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistem Hutan Gambut Kalimantan Tengah sebagai media pembelajaran.
Ketiga, peningkatan kualitas pendidik dan sumber daya manusia terkait peningkatan kompetensi dan kualitas pendidik untuk mampu membawa generasi masa depan yang propembangunan berkelanjutan.
“Semangat gotong royong dan kebersamaan seluruh masyarakat Kalteng diharapkan dapat berkontribusi untuk percepatan pembangunan yang tetap mengutamakan terwujudnya kelestarian lingkungan,” kata Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang.