Bisnis.com, MANILA – Filipina akan menawarkan sekitar US$750 juta obligasi global pada 2015. Setengah dari utang luar negeri tersebut akan dijual tahun ini sebagai langkah pemerintah untuk meningkatkan likuiditas domestik.
Bendahara Negara Filipina, Rosalia de Leon mengatakan tahun depan negara tersebut merencanakan peminjaman sebesar peso700,8 miliar atau senilai US$16 miliar.
Uang beredar Filipina telah meningkat lebih dari 30% sejak Juli tahun lalu, dan April lalu pemerintah mengalami surplus anggaran sebesar peso80,9 miliar, terbesar dalam 20 tahun, mengindikasikan tidak sehatnya keuangan.
Ekonom Bank of Phillippine Island, Emilio Neri mengatakan adanya penambahan pasokan obligasi pada tahun depan akan meningkatkan permintaan dana dan mencari peluang investasi.
“Dengan adanya risiko dari kondisi global, masuk akal jika kita meminjam dari pasar lokal. Kenaikan tingkat suku bunga akan bertahap dan teratur,” kata Neri di Manila, Senin (23/6/2014).
Tim ekonom pemerintah tengah mendiskusikan rencana pembiayaan negara tahun depan. Tim yang tergabung dalam Development Budget Coordination Committee (DBCC) membahas target pertumbuhan dan fiskal.
Bendahara de Leon mengatakan tahun ini pemerintah menetapkan rencana peminjaman sebesar peso730 miliar, dan senilai peso620 miliar akan berasal dari pasar lokal.
Tahun ini pemerintah Filipina menargetkan pertumbuhan ekonomi sebsar 7,5% dan 7%-8% tahun depan.