Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebutuhan Uang Kartal di Balikpapan Mei-Juli Diprediksi Rp2,9 Triliun

Bank Indonesia Kantor Perwakilan Balikpapan memperkirakan kebutuhan uang kartal selama Mei - Juli 2014 di Balikpapan mencapai Rp2,936 triliun seiring dengan proyeksi peningkatan saat Ramadan.

Bisnis.com, BALIKPAPAN--Bank Indonesia Kantor Perwakilan Balikpapan memperkirakan kebutuhan uang kartal selama Mei - Juli 2014 di Balikpapan mencapai Rp2,936 triliun seiring dengan proyeksi peningkatan saat Ramadan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Mawardi B. H. Ritonga mengatakan angka tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan kepada perbankan di wilayah kerja yang meliputi Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser.

“Frekuensi penukaran tertinggi kami prediksikan pada Juni dan Juli karena pada periode itu sudah masuk Ramadan dan Lebaran,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (11/6/2014).

Survei tersebut dilakukan karena perbankan yang berinteraksi langsung dengan nasabah sehingga bisa mengetahui secara persis perilaku di lapangan. Angka tersebut ditambah dengan adanya perkiraan tambahan permintaan uang kartal saat pemilu presiden.

Dalam kondisi normal, Kantor Perwakilan BI Balikpapan menyediakan Rp1,4 triliun per bulan untuk melayani perbankan tak hanya di wilayah kerjanya tetapi juga sebagai depo untuk perbankan di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tengah.

Adapun, saat ini dalam kas saat ini terdapat uang kartal senilai Rp2,6 triliun yang rencananya akan mendapatkan tambahan senilai Rp3,94 triliun dalam waktu dekat.

“Ini agar aman dan untuk mengantisipasi tambahan permintaan. Jadi, dengan tambahan nanti akan ada kas senilai Rp6,14 triliun,” tuturnya.

Tahun lalu, dari kebutuhan sekitar Rp1,6 triliun, BI Perwakilan Balikpapan menyediakan kas senilai Rp4,5 triliun. Mawardi mengatakan uang kartal sejumlah tersebut cukup untuk mensuplai kebutuhan di wilayah-wilayah yang dilayani oleh BI Balikpapan.

Tren yang ada di lapangan saat ini menunjukkan adanya peningkatan penukaran uang untuk pecahan yang lebih kecil.

Masyarakat umum, kata Mawardi, bahkan sudah mengantri untuk menukarkan uang tersebut sebelum jam buka kantor pelayanan. “Rata-rata per bulan bisa menukarkan Rp8 miliar - Rp10 miliar. Itu dalam kondisi normal di luar ada Lebaran,” katanya.

Tahun lalu, penukaran uang per bulan bisa mencapai Rp12 miliar. Ketika periode Ramadan, angka penukaran uang bisa melonjak hingga mencapai Rp61 miliar per bulan.

BI juga bekerja sama dengan perbankan sebagai tempat penukaran uang untuk pecahan yang lebih kecil. Ini bertujuan untuk memperbarui uang yang beredar di masyarakat sehingga masih dalam keadaan layak edar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper