Bisnis.com, SEMARANG--Sebanyak 200 industri kecil mikro yang bergerak di sektor mainan anak akan difasilitasi untuk memperoleh sertifikasi produk sesuai Standar Nasional Indonesia.
Pjs Direktur Utama PT Sucofindo (Persero) Sufrin Hannan mengatakan mulai 30 April 2014, setiap produk mainan anak yang dihasilkan di dalam negeri maupun yang diimpor dari luar negeri wajib memenuhi SNI.
"SNI mainan anak yang baru diterapkan itu banyak IKM yang belum punya. Perlu dipersiapkan, sehingga ada transisi 6 bulan bagi industri sebelum SNI diterapkan secara penuh," ujarnya, Senin (9/6/2014).
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 24/2013 tentang pemberlakuan SNI mainan secara wajib, produk mainan harus memenuhi tiga parameter utama, yakni standar flatat kurang dari atau sama dengan 0,1%, tanpa bahan pewarna non azo, dan kadar formaldehida (formalin) maksimal 20 ppm.
SNI tersebut, lanjut Sufrin, juga berlaku bagi produk mainan impor. Terutama produk asal Tiongkok yang mendominasi sekitar 80% produk mainan anak di Indonesia.
"Ini bisa melindungi pasar kita dari produk-produk mainan impor yang tidak aman. Konsumen juga jangan asal terima, harus lihat label SNI di produknya," tuturnya.
Hotma M. Sibuea, Head of Corporate Communication PT Sucofindo (Persero) menuturkan Kemenperin memproyeksi ada 200 IKM mainan anak yang perlu mendapat bantuan sertifikasi. Mayoritas berlokasi di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
"Kita digandeng pemerintah untuk memberikan sertifikasi gratis bagi IKM yang kesulitan biaya, karena untuk sertifikasi SNI ini ongkosnya antara Rp10 juta-20 juta," tuturnya.
Belum lama ini, imbuh Hotma, PT Sucofindo mengadakan pembekalan terkait SNI mainan kepada sejumlah IKM. Antusiasme IKM dinilai cukup tinggi antara lain yang berasal dari Surabaya, Jakarta, dan Klaten.
SNI MAINAN ANAK: 200 IKM Akan Difasilitasi
Sebanyak 200 industri kecil mikro yang bergerak di sektor mainan anak akan difasilitasi untuk memperoleh sertifikasi produk sesuai Standar Nasional Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

1 jam yang lalu
Para Pembeli Emas Antam yang Masih Boncos Awal Mei 2025

14 jam yang lalu
Beda Arah BlackRock dan JP Morgan di United Tractors (UNTR)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

24 menit yang lalu
Mensesneg Pastikan Sebagian Tuntutan Buruh Dipenuhi Pemerintah
1 jam yang lalu
Monas Dibanjiri Buruh Aksi May Day 2025
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
