Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Lama Kota Tangerang Bakal Disulap Jadi Kota Tua

Pemerintah Kota Tangerang akan menyulap kawasan Pasar Lama menjadi Kota Tua guna menjadi rujukan wisata alternatif di Tangerang.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang akan menyulap kawasan Pasar Lama menjadi Kota Tua guna menjadi rujukan wisata alternatif di Tangerang.

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah menyatakan pihaknya sedang mengkaji mekanisme pelaksanaan transformasi kawasan itu. Menurutnya, Pemkot juga akan melibatkan para pedagang untuk ikut menata kawasan.

“Akulturasi budaya masyarakat Tangerang yang tercermin dari Lomba Perahu Naga selayaknya bisa menjadikan Kota Tangerang sebagai barometer pelestarian budaya nusantara,” ujarnya dalam keterangan resmi ketika menghadiri semi final lomba Perahu Naga, di kali Cisadane, Kota Tangerang, Minggu (8/6/2014).

Menurutnya, bertahun-tahun nilai kebudayaan masyarakat China dapat berbaur dengan nilai-nilai kebudayaan masyarakat Tangerang. Masyarakat bisa saling melengkapi perbedaan dalam kemajemukan sehingga konflik dapat dihindari.

"Festival ini sebagai media untuk menjalin tali persaudaraan masyarakat yang majemuk. Perayaan ini juga untuk memperkenalkan sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat," ujarnya.

Sekadar informasi, lomba Perahu Naga merupakan rangkaian dari Festival Peh Cun. Festival yang diperingati setiap tahun untuk mengenang seorang pemimpin Tionghoa yang rela berkorban dengan menceburkan dirinya ke sungai untuk untuk mempertahankan kebenaran, kejujujuran dan keadilan. 

Perayaan Peh Cun atau dikenal dengan sebutan Twan Yang Jie dilakukan di Pasar Lama Tangerang, Klenteng Boen Tek Bio, Sungai Cisadane. Festival ini dihiasi atraksi gambang kromong yang merupakan bentuk akulturasi budaya Tionghoa dengan Betawi.

Selain itu, kegiatan tahunan ini juga dimeriahkan dengan ritual melempar bakcang, dan tabur bunga di sungai. Pada kesempatan ini, hadir pula Plt. Gubernur Banten, Rano Karno dan pendiri Museum Benteng Heritage, Hudaya Halim.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper