Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepekan Investor Soroti Data Ekonomi AS Ini

Sejumlah data ekonomi di Amerika Serikat menjadi perhatian pasar dalam sepekan ini.HP Analytics, dalam risetnya mengemukakannya.

Bisnis.com, JAKARTA— Sejumlah data ekonomi di Amerika Serikat menjadi perhatian pasar dalam sepekan ini.

HP Analytics, dalam risetnya yang diterima siang ini, Jumat (6/6/2014), mengemukakan data sepekan tersebut adalah:

  • Inflow dana jangka panjang reksadana turun Jadi US$717 Juta

Inflow dana jangka panjang reksa dana di AS per 4 Juni diestimasi turun menjadi US$717 juta dibanding pekan sebelumnya yang sebesar US$4,10 miliar. Penurunan inflow dana jangka panjang reksadana tersebut terutama dipicu oleh outflow di pasar ekuitas yang diestimasi mencapai US$2,45 miliar setelah pekan sebelumnya membukukan inflow US$701 juta. Sementara itu di pasar obligasi terjadi penurunan inflow dari US$2,29 miliar menjadi US$2,07 miliar.

  • Jobless claims meningkat

Jumlah penduduk AS yang mengajukan klaim pengangguran meningkat sebanyak 8.000 menjadi 312.000 per 31 Mei, sedikit di atas estimasi di level 311.000. Meskipun meningkat, namun rata-rata jumlah klaim dalam empat minggu terakhir turun sebanyak 2.250 menjadi 310.250 yang merupakan level terendah sejak Juni 2007

  • Beige Book: Pertumbuhan sedang dan moderat

Federal Reserve dalam Beige Book yang dirilis awal bulan ini menyatakan bahwa sebagian besar wilayah di AS melanjutkan pertumbuhan pada fase sedang dan moderat. Consumer spending dan sektor manufaktur mengalami pertumbuhan, namun sektor perumahan belum stabil. Selain itu Beige Book juga mencatat kondisi pasar tenaga kerja secara umum membaik

  • Sektor jasa menguat pada Mei

Aktivitas sektor jasa mengalami penguatan pada Mei sehingga semakin menegaskan bahwa ekonomi AS mulai pulih setelah pelemahan yang terjadi pada kuartal pertama tahun ini. Menurut ISM, indeks sektor jasa meningkat ke level 56,3% pada bulan Mei dari level 55,2% pada bulan April, atau menyentuh level tertinggi sejak Agustus 2013

  • Defisit perdagangan meningkat 6,9%

Defisit perdagangan AS meningkat 6,9% pada April ke level tertinggi dalam dua tahun terakhir, seiring meningkatnya impor beberapa jenis barang seperti mobil, handphone, komputer dan perangkat jaringan. Impor AS tumbuh 1,2% pada April mencapai US$240,6 miliar. Sementara itunilai ekspor turun 0,2% menjadi US$193,3 miliar sehingga mendorong defisit perdagangan April melebar ke level US$47,2 miliar dari data revisi bulan sebelumnya US$44,2 miliar

  • Sektor swasta hanya ciptakan 179.000 pekerja

Berdasarkan laporan Automatic Data Processing (ADP), jumlah pekerjaan baru yang diciptakan oleh sektor swasta selama bulan Mei sebanyak 179.000, terendah sejak Januari dan turun dibanding 215.000 pada April, seiring berkurangnya tingkat perekrutan oleh service provider. Namun tren jangka panjang dinilai masih cukup positif

  • Factory orders menguat 0,7% pada April

Factory orders AS pada April dilaporkan meningkat 0,7%, melebihi ekspektasi ekonom yaitu tumbuh 0,6% namun masih di bawah data revisi bulan sebelumnya sebesar 1,5%. Tanpa kategori transportasi, factory orders menguat 0,5% yang merupakan penguatan selama tiga bulan berturut-turut

  • Construction spending tumbuh 0,2%

Pengeluaran untuk proyek-proyek konstruksi di AS tumbuh 0,2% pada April, di bawah ekspektasi ekonom yaitu tumbuh 0,8%. Proyek-proyek swasta mencatat kenaikan spending sebesar 0,1% pada konstruksi residential dan turun 0,1% pada nonresidential. Sementara itu proyek-proyek umum mengalami penurunan spending 6% untuk konstruksi residential dan tumbuh 1% untuk nonresidential.

  • Indeks manufaktur menguat pada Mei

Aktivitas manufaktur AS pada Mei mencatat tingkat pertumbuhan tercepat selama tahun ini dengan hampir seluruh sektor utama memperlihatkan pemulihan. ISM Manufacturing naik ke level 55,4 pada Mei dari bulan sebelumnya 54,9, sementara itu data final Markit Manufacturing PMI juga meningkat ke level 56,4 dari estimasi awal 56,2 dan level bulan sebelumnya 55,4

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper