Bisnis.com, SERANG—Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang mengklaim pelaksanaan lelang elektronik berhasil mengefisiensikan anggaran pengadaan barang dan jasa pemerintah hingga 17,55% per tahun.
Euis Nurlaila, Kepala UPTD LPSE Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang mengatakan efisiensi anggaran didapat dari selisih harga realisasi pengadaan barang dan jasa dengan harga perkiraan sendiri yang disusun oleh SKPD pengaju lelang.
“Jika dibandingkan dengan lelang yang dilakukan secara mandiri oleh SKPD [satuan kerja perangkat daerah], efisiensi LPSE lebih tinggi. Karena lelang di SKPD maksimal hanya mengirit 10% dari HPS,” ujarnya ketika dihubungi oleh Bisnis, Rabu (4/6/2014).
Pada 2010 ketika LPSE baru berdiri, tuturnya, efisiensi anggaran pengadaan barang dan jasa mencapai 15,8%. Kemudian pada 2011 efisiensi anggaran meningkat menjadi 19,1%, pada 2012 sebesar 18,29% dan 2013 dapat mengirit pengeluaran hingga 16,9%.
Dengan sistem agregasi nasional, maka, pemenang lelang menurutnya sangat bervariasi. Hingga kini penyedia barang dan jasa yang memiliki akun agregasi nasional untuk mengikuti lelang telah mencapai 4.000 perusahaan.
Presentasi penyedia barang dan jasa lokal yang memenangi lelang elektronik menurutnya mencapai 60%. Penyedia barang dan jasa lokal cenderung lebih memilih paket pengadaan jasa konstruksi. Sementara untuk percetakan mayoritas pemenangnya dari Jawa Timur.
Sesuai aturan, lanjutnya, nilai terkecil yang dapat dilelang secara elektronik adalah lebih besar dari Rp200 juta. Hingga kini, nilai paket paket lelang yang paling besar mencapai Rp124 miliar, yakni pembangunan rumah sakit daerah.