Bisnis.com, CARACAS - Penduduk Caracas, ibukota Venezuela, mengalami krisis air bersih sejak sebulan terakhir akibat suplai air bersih melalui pipa ke wilayah tersebut terhenti.
Pasokan air bersih dalam kemasan botol atau galon juga terhenti karena pabrik-pabrik produsen air minum menutup usahanya. Kondisi diperparah oleh musim kering yang masih berlangsung di wilayah tersebut.
Akibatnya, warga mengantre untuk mendapatkan pasokan air di beberapa sumber air yang tersisa. Mereka mengante dengan membawa botol dan galon kosong.
Carlos Miliani, salah seorang warga yang berprofesi sebagai pengemudi truk, mengatakan diperlukan waktu hampir separuh hari untuk mengantre air.
"Sebelumnya hanya butuh waktu satu jam [untuk mengentre air], sekarang tak kurang dari enam jam," katanya sebagaimana dikutip Bloomberg, Sabtu (31/5/2014).
Hidrocapital, perusahaan air minum milik pemerintah, mulai memberlakukan penjatahan air mulai bulan ini di ibukota Venezuela. Beberapa wilayah mendapatkan jatah aliran air hanya tiga hari dalam sepekan.
Krisis air di Venezuela terjadi mengikuti krisis sejumlah bahan kebutuhan pokok lainnya yang telah berlangsung sejak empat bulan terakhir.
Krisis dipicu oleh tekanan inflasi yang semakin meninggi, bahkan mencapai 59% pada Maret 2014, setelah pemerintah melakukan devaluasi mata uang pada 2013.
Akibatnya, pabrik-pabrik menutup usahanya karena tak kuat menanggung beban inflasi dan juga beban transportasi. Ketika pabrik-pabrik ditutup, maka bahan-bahan kebutuhan pokok juga turut menghilang dari pasaran.