Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perolehan Ritel Dorong AS Revisi Prediksi Pertumbuhan

Penjualan ritel Amerika Serikat tertahan pada bulan April, setelah sempat menguat pada 2 bulan sebelumnya. Kondisi ini mendorong pemerintah AS untuk melakukan revisi prediksi pertumbuhan ekonomi yang kini memasuki kuartal II/2014.

Bisnis.com, WASHINGTON – Penjualan ritel Amerika Serikat tertahan pada bulan April, setelah sempat menguat pada 2 bulan sebelumnya. Kondisi ini mendorong pemerintah AS untuk melakukan revisi prediksi pertumbuhan ekonomi yang kini memasuki kuartal II/2014.

Sebelumnya, pada kuartal II/2014, diharapkan pertumbuhan mencapai 3%.

Departemen Perdagangan AS menyampaikan, ritel tumbuh 0,1% pada bulan lalu, tertahan pada penurunan pendapatan atas furnitur, elektronik, alat kebutuhan rumah tangga, restoran, dan ritel dalam jaringan (daring).

“Konsumen sedang ‘beristirahat’ setelah lonjakan belanja pasca berakhirnya musim dingin. Kita harus terus memantau belanja konsumen pada sisa tahun ini,” kata kepala ekonom di Comerica, Selasa (13/5/2014).

Penjualan ritel yang merupakan sasaran belanja konsumen terbesar ketiga di AS, meningkat 1,5% pada Maret lalu, perolehan tertinggi dalam 4 tahun terakhir.

Kondisi ini menunjukkan peningkatan yang sehat. Maret lalu, pendapatan ritel yang melonjak tajam juga didorong oleh faktor berakhirnya musim dingin yang menutup sebagian AS dengan salju.

Para ekonom yang memprediksikan penjualan meningkat 0,4% pada April lalu, menyampaikan bahwa perayaan Paskah menimbulkan fluktuasi pada data perolehan ritel, menukik tajam dari Maret ke April.

Data lain seperti tingkat tenaga kerja, manufaktur, dan industri jasa mengindikasikan perekonomian AS menguat pada awal kuartal II/2014. Pertumbuhan memang sempat menurun 0,1% pada kuartal pertama tahun ini akibat cuaca buruk.

Pemerintah mengansumsikan percepatan pertumbuhan ketika menyusun prediksi perolehan produk domestik bruto (PDB) pada maret lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Rustam Agus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper