Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan pada Rabu pagi (14/5/2014) menerima kedatangan seorang calon anggota legislatif (caleg) yang ingin menjual ginjal untuk membayar utang karena gagal menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
"Tadi pagi saya menerima seorang tamu yang ingin menjual ginjalnya. Yang bersangkutan mengaku memiliki utang karena habis-habisan membiayai pencalonannya sebagai anggota legislatif," katanya di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Jakarta.
Menurut Dahlan, pria tersebut meminta bantuan untuk mencari orang atau relasi yang membutuhkan donor ginjal.
"Saya miris mendengarnya. Saya sarankan tidak usah sampai menjual ginjal karena usianya masih muda, sehingga sangat memungkinkan mencari solusi lain," katanya.
"Dia datang tidak untuk ngemis, minta uang, bayar utang, tapi siapa yang serius bantu dia," ujarnya.
Dahlan tidak merinci identitas tamunya tapi setelah dia meninggalkan Kantor Kementerian BUMN tamunya keluar, seorang pria berusia 26 tahun yang mengaku bernama Candra Saputra.
Pria kelahiran Cepu itu mengaku terpaksa datang dari kampung halamannya dan menginap di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, untuk meminta bantuan.
Ia ingin menjual ginjalnya karena memiliki utang sekitar Rp420 juta setelah upayanya untuk merebut kursi DPRD Kabupaten Pekalongan gagal.
Candra mengaku menghabiskan dana sekitar Rp600 juta untuk kampanye selama Pemilu Legislatif kematin dan Rp420 juta di antaranya merupakan utang.
"Saya mendatangi Pak Dahlan, karena saya tahu Beliau sudah ganti hati. Jadi saya berharap Pak Dahlan bisa mencarikan orang yang ingin membeli ginjal saya," ujar Candra, yang mengaku sehari-hari bekerja menjadi asisten anggota Komisi V DPR.
Belakangan ia sadar telah menjadi korban provokasi rekan-rekannya untuk mengikuti pemilihan anggota legislatif.
"Sekarang saya hanya mencari cara bagaimana agar tidak terjerat hukum karena tidak membayar utang. Saya menggadaikan tiga unit mobil rental Rp80 juta untuk keperluan kampanye dan tim sukses saya," ujarnya dengan wajah memelas.
Ia pun berharap bisa mendapat solusi agar tidak terjerat hukum setelah bertemu dengan Dahlan dan selanjutnya akan mencari pekerjaan untuk melunasi utang yang tersisa.(ant/yus)