Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DINAS KOPERASI Jateng Pacu Kredit Usaha

Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah menyasar target pengakses kredit sektor industri kecil menengah binaannya mencapai 22% di dukung peningkatan jumlah koperasi.
Pertumbuhan UMKM tidak hanya berpatokan pada jumlah modal yang dibutuhkan. /bisnis.com
Pertumbuhan UMKM tidak hanya berpatokan pada jumlah modal yang dibutuhkan. /bisnis.com

Bisnis.com, SEMARANG—Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah menyasar target pengakses kredit sektor industri kecil menengah binaannya mencapai 22% di dukung peningkatan jumlah koperasi.

Kepala Dinkop UMKM Jateng Sujarwanto Dwiatmoko menuturkan proyeksi itu lebih tinggi dari angka realisasi pada 2013 hanya 17,97%, dari total 90.339 UMKM binaan dinas.

"Diharapkan pada 2018 pengakses kredit dari UMKM bisa mencapai 25,8%. Pertumbuhannya di dorong melalui koperasi," jelasnya kepada Bisnis.com, Selasa (13/5).

UMKM binaan dinas itu terdiri dari unit produksi (30.103), perdagangan (33.958), pertanian (15.819) dan UMKM jasa (10.239), dengan membukukan total aset Rp9,6 triliun dan omset Rp20,3 triliun yang menyerap hingga 480.508 tenaga kerja.

Terkait upaya peningkatan kredit, pihaknya mendorong pelaku UMKM memahami manfaat dan keunggulan koperasi sebagai sarana perekonomian, sehingga bisa menjadi lembaga keuangan yang mendukung kegiatan usaha.

Lebih lanjut, Sujarwanto menuturkan upaya peningkatan pembiayaan bagi UMKM di Jateng telah dilakukan melalui fasilitasi temu pembiayaan lembaga keuangan bank dan nonbank, penyusunan studi kelayakan usaha, sertifikasi HAKI hingga sosialisasi KUR.

"Banyak usaha yang dinilai belum bankable sehingga fasilitasi feasibility studies terus dilakukan, sekaligus pendampingan peningkatan kualitas produksi," ujarnya.

Adapun peningkatan layanan koperasi terhadap permodalan usaha dilakukan Dinkop UMKM melalui program pengembangan usaha bagi 18 koperasi di Jateng dengan nilai total Rp2,7 miliar.

Langkah peningkatan akses kredit juga di pacu melalui pembangunan 13 UKM Mart, penataan 7 kawasan PKL dan revitalisasi 11 pasar tradisional.

Sekretaris Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jateng Arnaz Agung Andrarasmara menilai pertumbuhan UMKM tidak hanya berpatokan pada jumlah modal yang dibutuhkan.

Dia berharap UMKM terbuka terhadap perkembangan pasar sehingga pelaku usaha beradaptasi dengan kreasi inovasi produk yang berpotensi laku di pasaran.

"Untuk bisa bersaing di pasar yang ketat kuncinya kuat dalam modal, produk dan tentu saja kualitas dan kekhasan, intinya ada kreativitas yang ditawarkan," sahutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper