Bisnis.com, SEMARANG – PT Pekan Raya Promosi Pembangunan (PRPP) Jawa Tengah diklaim menunjukkan perkembangkan positif, khususnya menyangkut sertifikasi lahan. Perusahaan daerah Jawa Tengah ini menjadi sorotan karena di antaranya masalah lahan dan tidak pernah memberikan dividen.
“Sekarang sudah diajukan proses sertifikasi lahan, kalau sertifikasi jelas, investor berbondong-bondong masuk,” kata Pelaksana tugas (Plt) Sekda Pemprov Jateng Sri Puryono, Selasa (13/5/2014).
Puryono menyatakan pengembangan salah satu Perusda yang disorot karena tidak memberikan dividen itu, sebelumnya terganjal status tanah yang belum jelas sehingga dikhawatirkan memicu klaim ganda ketika ada proyek berjalan di atasnya.
Pemprov Jateng memperkirakan pada Juni pengurusan status lahan telah rampung sehingga sesegera mungkin bisa ditindaklanjuti untuk ditawarkan kepada pemilik modal.
Sebelumnya, pada pertengahan 2013 Pemprov Jateng merilis dua perusda, yakni PT PRPP dan Perusda Air Bersih (PDAB) Tirta Utama mengalami kerugian dan berpotensi likuidasi.
Selebihnya, kinerja Perusda lain dinilai positif meliputi PT Bank Jateng, Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (BPR BKK), Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB), PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) dan PT Kawasan Industri Wijayakusuma.
Pemprov Jateng terus mengevaluasi kinerja BUMD untuk menetapkan mempertahankan atau melakukan langkah efisiensi terkait Perusda yang merugi tanpa memberikan kontribusi PAD ke provinsi.