Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perekonomian AS: Upah Tenaga Kerja di Amerika Serikat Membaik

Berkurangnya keluhan tenaga kerja Amerika Serikat atas fasilitas yang diberikan perusahaan atas mereka, menandakan bahwa perekrutan besar-besaran pada Maret lalu berdampak positif untuk perolehan upah yang lebih moderat.
Gubernur Bank Sentral AS, Janet Yellen/Bloomberg
Gubernur Bank Sentral AS, Janet Yellen/Bloomberg

Bisnis.com, WASHINGTON -- Berkurangnya keluhan tenaga kerja Amerika Serikat atas fasilitas yang diberikan perusahaan atas mereka, menandakan bahwa perekrutan besar-besaran pada Maret lalu berdampak positif untuk perolehan upah yang lebih moderat.

Data terakhir yang dipublikasikan Departemen Tenaga Kerja AS, Sabtu (10/5/2014) menunjukkan jumlah posisi yang belum terisi turun 110 ribu menjadi 4,01 juta, dari 4,13 juta pada data sebelumnya. 

April lalu, upah tenaga kerja meningkat dalam laju tertinggi sejak 2012, seiring pulihnya negara dengan perokonomian terbesar di dunia setelah melewati buruk akibat cuaca ekstrem. 

Berkurangnya jumlah iklan pencarian tenaga kerja pada akhir kuartal I/2014 mengindikasikan tingkat tenaga kerja meningkat dalam laju normal.

Kondisi ini juga mendorong The Fed untuk terus pelahan mengurangi stimulus dalam tingkatan terukur, dan menjaga tingkat bunga rendah.

"Meski lebih lambat dari yang kita harapkan, kondisi tenaga kerja pulih. Kita berharap tenaga kerja dapat melonjak lebih cepat. Saat ini semua orang membicarakan pertumbuhan tenaga kerja yang merangkak lambat," kata profesor ekonomi George Washington University di Washington, Tara Sinclair.

Sebelumnya, ketidakstabilan penetapan upah terjadi akibat parameter perhitungan yang juga tidak stabil, seperti tingkat pengunduran diri.

Hal ini juga menyebabkan terlambatnya perekapan data oleh Departemen Tenaga Kerja AS, di saat Gubernur The Fed, Janet Yellen terus memantau perkembangan pengetatan dan tingkat kepercayaan diri tenaga kerja.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Saeno
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper