Bisnis.com, JAKARTA— European Central Bank (ECB) menegaskan kesiapannya untuk mengambil tindakan untuk mengintervensi penguatan euro dan pelemahan inflasi pada Juni mendatang.
Inflasi di kawasan euro juga tak kunjung menguat signifikan, hanya naik 0,7% pada April 2014 dari 0,5% pada Maret tahun ini. tetapi, masih jauh dari target ECB yaitu di bawah 2%.
Euro masih berada di posisi tertinggi terhadap dollar selama 2,5 tahun terakhir, sebelum akhirnya merosot US$1,38 pada pukul 7.00 a.m di London setelah keputusan ECB tersebut.
“Dewan ECB sudah memutuskan untuk mengambil tindakan pada bulan mendatang [Juni 2014], tetapi tentunya dengan melihat proyeksi ekonomi yang keluar awal Juni,” kata Gubernur ECB Mario Draghi di Brussels.
Meskipun begitu, Draghi sama sekali tidak menyebutkan kebijakan moneter yang nantinya diambil pada rapat dewan ECB Juni mendatang. Adapun, sejumlah kebijakan moneter antara lain pemangkasan suku bunga acuan, likuiditas, dan quantitative easing (QE) adalah beberapa pilihan yang nantinya bakal diambil oleh ECB.
“Apresiasi euro, inflasi yang lemah, dan pemulihan aktifitas ekonomi yang belum signifikan adalah pertimbangan utama ECB. Kami telah menerima banyak saran, tetapi ECB adalah independen sehingga desakan beberapa pihak tidak akan mengurangi keindependenan kami,” tambahnya.
Rencananya, ECB akan mempublikasikan proyeksi ekonomi zona euro setelah pertemuan pada 5 Juni mendatang. ECB dalam estimasi sebelumnya memperkirakan produk domestik bruto (PDB) bakal tumbuh 1,2% tahun ini dan terkerek naik lagi 1,8% pada 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
