Bisnis.com, SEMARANG--Pemerintah provinsi Jawa Tengah menyatakan kondisi kelangkaan pupuk bersubsidi dalam masa kritis menjelang masa tanam kedua.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Jateng Sri Puryono menuturkan penyerapan pupuk per April 2014 melampaui alokasi bahkan mengambil jatah untuk Mei dan Juni.
"Kalau tidak ada tambahan alokasi dikhawatirkan habis sebelum waktunya. Kondisi ini kritis," ujarnya, Kamis (8/5/2014).
Menurut dia, sejumlah wilayah telah melaporkan kekurangan dan kelangkaan pupuk bersubsidi kepada kementrian Pertanian. Sejumlah wilayah itu a.l. Kabupaten Semarang, Grobogan, Tegal, Pati, Pemalang, Batang dan Brebes.
Pada tahun ini alokasi pupuk bersubsidi di Jateng dipangkas 20% dari kuota 2013 di pacu perubahan komoditas tanaman yang secara langsung menyesuaikan kebutuhan pupuk dan penyesuaian HPP pupuk.
Gubernur Ganjar Pranowo mendorong upaya penyampailan laporan secara efisien dan efektif dari petani ke SKPD terkait.
"Perlu ada call center atau kontak SMS langsung ke pihak dinas terkait. Kalau lewat penyuluh dan birokrasi diatasnya terlalu lama," ujarnya.
Dia berharap rencana pembuatan kartu tani kedepan mampu mengatasi berbagai permasalahan petani termasuk soal pupuk bersubsidi dan laporan data pertanian aktual.
Adapun, langkah penyaluran pupuk bersubsIdi dalam waktu dekat akan dikontrol ketat diawali pembenahan sistem distribusi, mengefektifkan tim pengawas pupuk dan membuka posko pengaduan.
Pupuk Bersubsidi di Jateng Kritis
Pemerintah provinsi Jawa Tengah menyatakan kondisi kelangkaan pupuk bersubsidi dalam masa kritis menjelang masa tanam kedua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Pamuji Tri Nastiti
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu