Bisnis.com, WASHINGTON – Gubernur bank sentral Amerika Serikat Janet Yellen kembali memaparkan keyakinannya atas ekonomi AS yang masih membutuhkan dosis kuat stimulus selama 5 tahun setelah resesi berakhir.
Alasan utama Yellen adalah data pengangguran yang menurutnya masih berada di garis merah, dan target inflasi yang belum mencapai target The Fed.
“Kebijakan moneter akomodatif masih terus dibutuhkan sebagai penjamin (aktivitas ekonomi). Banyak masyarakat yang membutuhkan pekerjaan tetapi masih belum bekerja, ” kata Yellen di Washington, Kamis (8/5/2014). Ia menambahkan, inflasi pun masih berada di bawah 2% yang merupakan target The Fed.
Yellen menggarisbawahi kondisi lemahnya pasar tenaga kerja, seperti jumlah pengangguran jangka panjang, meski prediksi ekonomi menunjukkan optimisme. Kurva yield pasar yang tajam terjadi, setelah ia berang di hadapan beberapa investor atas komentar mereka pada laju kenaikan suku bunga yang lebih cepat.
Ekonom senior Bank of American Corp, Michelle Meyer menjelaskan bahwa Yellen memang menilai masih ada beberapa hal yang masih menjadi tantangan. “Yellen menempatkan pasar tenaga kerja pada konteks historis, di mana setelah resesi, banyak hal bisa terjadi pada sektor tenaga kerja,” kata Meyer di New York.